Showing posts with label NASIONAL. Show all posts
Showing posts with label NASIONAL. Show all posts

Apr 23, 2013

Kelanjutan proyek flyover Casablanca setelah audit BPK


Jakarta-Kelanjutan proyek jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang terpaksa ditunda pengerjaannya. Tapi bukan berarti tidak dilanjutkan kembali, melainkan ada beberapa yang harus ditata ulang agar tidak terjadi kerugian negara atas anggaran dikucurkan sebelumnya sebesar Rp 101,5 miliar.

"Bukan dihentikan. Dan sebenarnya yang hentikan ini kepala Dinas PU yang lama, bukan kami lho," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota Jakarta, Selasa (23/4).

Meski bukan tingkat pimpinan pemprov yang memberhentikan, tapi Ahok juga melihat ada yang tidak beres dengan mega proyek ini. Dalam pengamatannya, bagaimana bisa proyek yang telah dihentikan karena menunggak utang tetap dipaksakan untuk diteruskan pada tahun ini. Selain itu, menurut Ahok, proyek yang anggarannya dikucurkan secara multiyears harusnya tidak boleh dihentikan tiba-tiba.

"Justru pertanyaannya kenapa sekarang harus diteruskan dengan anggaran 2013? Apakah boleh proyek yang sudah dihentikan ini diteruskan itu langsung dikasih ke yang sama. Kalau dia multiyears harusnya tidak boleh berhenti," jelasnya.

Ahok menambahkan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tidak mau memaksakan proyek tetap berjalan dan ke depannya malah berurusan dengan ranah hukum. Lebih baik tidak terburu-buru tapi semua teliti.

"Jadi pak gubernur kalau ditanya proyek kapan selesai, maunya lampu Aladin yang bisa malam ini selesai. Tapi kalau selesainya melanggar aturan, tidak mau pak gubernur ada resiko," tegas Ahok.

Sekadar diketahui, anggaran proyek flyoer Casablanca itu telah dianggarkan dalam pos anggaran Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI dengan total nilai Rp 101,5 miliar. Dengan rincian pembangunan dalam tiga paket, yakni paket Jl KH Mas Mansyur sebesar Rp 64 miliar, paket Jl Casablanca Rp 2 miliar, paket Jl Prof Dr Satrio Rp 21,5 miliar. Ditambahlagi anggaran pembangunan ramp on off barat Rp 1,5 miliar dan ramp on off timur Rp 12,5 miliar.

Dengan anggaran yang cukup besar itu, Ahok menyatakan untuk melanjutkan kembali harus melakukan tender ulang. Karena, pemberhentian pembangunan dilakukan oleh pihak kontraktor, bukan oleh pihak Pemprov DKI Jakarta.

"Harus ada tender baru dong. Nggak bisa main nyambung aja. Tafsirannya gimana? Boleh langsung nyambung nggak? Pakai anggaran baru kalau dia putus. Karena sempat diputus, itu yang mau kita tanya (alasannya)," beber Ahok.

Atas dasar itulah Ahok memilih menghentikan sementara pengerjaannya sambil anggaran multiyears yang disiapkan di audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Proses audit diprediksi akan memakan waktu sampai dua minggu.

"Kita audit, karena kenapa mereka berhenti di tengah jalan, kita khawatirkan. Harusnya kalau memang dia multiyears ya jangan berhenti. Kalau dia belum berhenti kemarin, bener lanjut sampai Juni. Karena saya nggak bisa pastikan ini benar atau salah, makanya saya minta audit BPK dan BPKP," pungkas Ahok.
(tmd)

Apr 19, 2013

Dapat Segepok Uang dari SBY, Ini Rencana dan Cita-cita Tasripin



Banyumas - Tasripin (12) tak melanjutkan sekolah karena harus menghidupi ketiga adiknya. Setelah mendapat bantuan, terutama dari Presiden SBY, ia berniat melanjutkan sekolah demi mewujudkan cita-citanya.

"Ingin jadi guru," kata Tasripin di rumahnya, Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jateng, Jumat (19/4/2013).

Sambil menyeka air mata, Tasripin mengaku akan menggunakan bantuan uang untuk membiayai sekolahnya. "Ingin melanjutkan sekolah SD," katanya.

Awalnya, Tasripin tampak biasa menerima amplop cokelat dari Staf Khusus Kepresidenan Bidang Pangan dan Energi, Hariyanto. Tapi begitu amplop besar itu berisi uang berpindah tangan, ia terharu. Matanya berkaca-kaca, lalu air mata tak terbendung. Ia langsung dirangkul Dandim 0701 Banyumas, Letkol Inf Helmi Tachejadi Soerjono.

Tak hanya Tasripin, ibu-ibu yang menyaksikan momen itu ikut terharu. Sebagian dari mereka menangis.

Hariyanto mengaku datang secara khusus dari Jakarta dengan menggunakan kereta api untuk menyampaikan bantuan dari Presiden SBY. Menurut dia, pemerintah pusat dan daerah memang sudah seharusnya memperhatikan masyarakatnya, terutama untuk kasus-kasus dialami Tasripin.

"Tidak hanya satu atau dua ya. Tentunya pemerintah mulai dari level terbawah sampai kabupaten dan provinsi, semuanya harus lebih perhatian pada masyarakatnya," kata pria berbaju safari warna biru gelap ini.

Hariyanto tak lama di rumah Tasripin. Usai melihat rumah yang direhab TNI, ia meninggalkan lokasi dengan menggunakan mobil pelat merah. Sementara Tasripin mulai menghuni rumah tersebut setelah ditinggal untuk proses rehab.

(try/nrl)

Apr 15, 2013

Maling di Tangkap Massa di Karang sari (UNBARA)



Baturaja- Tepat jam 03:30 dini hari terjadi di Kontrakan milik bpk (Burhan) tepat di sebelah UNBARA,
kontrakan yang dimasuki oleh seseorang dan mengambil dua buah hp nokia dan samsung kata korban nya (Sry), dan sempat di kejar anak-anak yang main di warnet di depan TKP,dan tidak jauh dari situ satu tersangka di dapatkan oleh masayarakat setempat dan tiga orang rekan nya di tangkap di depan AKMI dan satu tersangka masih dalam pengejaran bernama (intan)


 dengan terangka masing-masing bernama (makmur.20),ongki,21,putra,20,yadi 22, dan intan yang masih dalam pengejaran  dan sekarang sudah di bawa petugas yang berwajip untuk di mintai keterangan lebih lanjut ,(tmd/epan)

Cara murah Ahok atasi kemacetan jangka pendek Jakarta


Kemacetan Jakarta menjadi momok bagi Pemprov DKI. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memiliki solusi jangka pendek dalam mengurai kemacetan Ibu Kota.
"Kan marka, marka. Nggak nggak, kita kan jangka pendek itu marka-marka jalan, mana yang u turn (putar balik), mana yang parkir liar. Ini Jalan Kebon Kacang sudah dibersihin yang parkir-parkir liar. Mana yang Roxy. Jadi itu solusi yang paling cepet dan murah," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (15/4).

Mantan Bupati Belitung Timur ini akan mengerahkan akan buahnya untuk mendata di beberapa titik pusat kemacetan. "Kalau sudah sepi itu ada petugas kami yang masuk untuk mengukur berapa kecepatan kendaraan ini di beberapa titik ini, kita ingin tahu berapa. Itu solusi yang paling cepet," katanya.

Untuk jangka menengah, Ahok berencana memasang sistem lampu lalu lintas yang dapat mengetahui secara otomatis area yang padat kendaraan dan tidak. "Yang menengah apa, yang menengah kita pasang sistem lampu lalu lintas cara smart lalu lintas itu lho, ini padat dan enggak jadi bisa diatur secara otomatis nah itu yang akan kita pasang tahun ini," ujarnya.

Adapun keluhan warga mengenai kemacetan, diakui oleh Ahok. Sebab, fakta di lapangan, bahwa transportasi massal masih terlalu sedikit. "Dan mobil-mobil jelek (transportasi) itu bisa hidup karena ada kebutuhan warga," katanya.

Pembenahan marka dinilai Ahok efektif dalam mengurai kepadatan kendaraan. Sebab, dalam kajian marka untuk jalur putar balik terlalu panjang dan pendek harus dikaji. "Efektif. Itu sudah kajiannya, soal marka soal u turn terlalu panjang, terlalu pendek itu mesti ditutup ada kajiannya," katanya.

Apr 13, 2013

Lemahnya Safety Management System Pesawat Indonesia


Pengamat penerbangan, Ruth Hanna Simatupang, melihat masih lemahnya Safety Management System (SMS) dan monitoring, menambah daftar panjang jumlah kecelakaan di pesawat Indonesia.

"Ini akan terus terjadi, terus bergilir sebab faktor monitoring di maskapai Indonesia belum sepenuhnya berjalan," kata Ruth kepada kami.

Menurutnya, tak hanya dari sisi monitoring yang belum transparan, pemerintah harusnya juga menjelaskan pentingnya melakukan pengecekan keamanan pesawat sebelum melakukan penerbangan.

"Misalnya untuk ban pesawat, kalau sudah waktunya diganti ya diganti, jangan hanya mementingan provit," ujarnya

Ruth menilai, tidak ada yang sulit untuk menerapkan Safety Management System (SMS), sebab hal tersebut sudah menjadi prosedur dasar yang harus dilakukan setiap maskapai penerbangan.

Namun untuk mendukung berjalan sebuah sistem, lanjutnya, diperlukan peran serta dan dari pemerintah, hal ini untuk memastikan apakah sistem tersebut sudah berjalan dengan benar.

"Kuncinya di keamanan sendiri, dan buktinya negara yang melakukan hal tersebut dengan benar, angka kecelakaan jauh bisa di tekan, misalnya di negara Australia dan Singapura," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Pesawat Lion Air dengan rute penerbangan Bandung- Denpasar jatuh ke laut dekat Bandara Ngurah  Rai, Bali. Menurut keterangan Direktur Umum PT Lion Air, Edward Sirait, tidak ada maslaah cuaca terkait kecelakaan ini.

Ia pun mengatakan, akan segera membuka posko sebagai info untuk para keluarga korban yang ingin mengetahui informasi kecelakaan ini secara pasti.

Seperti diketahui dalam kecelakan pesawat Lion Air, terdapat total penumpang berjumlah 101. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 15:35 WITA.  Dan saat ini posko untuk mengetahui informasi soal kecelakaan sudah mulai dibuka kantor Lion Air, Jalan Gajah Mada No.7 , Jakarta.

Pemerintah pusat dan gubernur belum sepakat soal bendera Aceh


Pembahasan mengenai qanun bendera Aceh antara Kemendagri, gubernur, dan DPR Aceh belum menemukan titik temu. Gubernur dan DPR Aceh masih menganggap qanun bendera telah sesuai dengan peraturan perudangan-undangan yang berlaku.

"Belum ada titik temu desain dan lambang bendera Aceh," ujar Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Djohermansyah Djohan usai pertemuan di Hotel Aryaduta, Jakarta, Sabtu (13/4).

Dalam pertemuan itu, gubernur dan DPRA hanya menyepakati dua dari 13 poin evaluasi yang diberikan pemerintah. Dua poin itu adalah tidak akan melantunkan azan saat menaikkan bendera Aceh serta menghapus frasa 'mengingat' yang tertuang dalam naskah perjanjian Helsinki.

Sementara itu, Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyatakan, pihaknya dan DPRA masih membutuhkan waktu untuk mempelajari poin evaluasi dari pemerintah terkait qanun bendera Aceh. Dia pun menerangkan, dibutuhkan diskusi lanjutan agar masing-masing pihak dapat bersepakat terkait jalan keluar yang dapat menyelesaikan polemik qanun bendera itu.

"Masih memerlukan waktu untuk mempelajari dan harus ada diskusi yg mendalam juga pendekatan mendetail yang akan dilakukan beruntun sampai mendapat titik temu," kata Zaini.

Oleh sebab itu, untuk menjembatani kebuntuan terkait qanun bendera ini, pihak Kemendagri dan gubernur bersepakat akan menggelar lanjutan. Masing-masing pihak pun mengharapkan pada pertemuan-pertemuan selanjutnya dapat dicapai kesepakatan.
 

Kemenhub: Kecelakaan Lion Air Bisa Jadi Akibat Pilot Lalai


Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bhakti mengatakan jika saat pesawat Lion Air hendak mendarat, cuaca di sekitar Bandara Ngurah Rai, Bali dalam keadaan tak mendukung.

Hujan turun saat pesawat nahas itu hendak landing. Demikian data awal yang diterima oleh Herry.

Kendati begitu, Herry mengaku akan mengkonfirmasi hal itu kepada BMKG. "Nanti kami akan ambil data di BMKG setempat tentang perubahan ekstrem cuaca tersebut," kata Herry, Sabtu 13 April 2013.

Meski diketahui cuaca saat pesawat mengalami kecelakaan dalam keadaan tak mendukung, namun, Herry menegaskan hal itu bukan kesimpulan penyebab pesawat itu mengalami kecelakaan.

Katanya, tak menutup kemungkinan musibah tersebut terjadi akibat kelalaian pilot. Bila hasil penyidikan menunjukkan bahwa kesalahan ada pada pilot, maka seluruh sanksi berdasarkan aturan akan diberlakukan. “Tetapi sekali lagi semua itu masih dalam proses penyelidikan,” ucap dia.

Apr 12, 2013

Kisah Penyamaran Basuki Saat Sidak Rusun Marunda

 

Jakarta-Cerita seputar penyamaran Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah lama beredar di kalangan warga penghuni rumah susun sederhana sewa di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Penyamaran itu dilakukan pada suatu sore di bulan Februari 2013 dan masih menjadi perbincangan sampai sekarang.
"Waktu itu, kami sedang antre pendaftaran calon penghuni. Ada ratusan orang di situ. Tidak ada yang sadar kalau di situ ada Pak Ahok (sapaan Basuki, red)," kata Edward Rumambi, penghuni Kluster B Blok 11 Unit 1-10 Rusun Marunda, kepada kami, Kamis (11/4/2013).
Edward yang kerap disapa Boy menuturkan, saat itu, seorang pria berperawakan tinggi datang dan duduk di warung pecel lele di kompleks rusun. Pria itu mengenakan sandal jepit, memakai topi, dan kacamata hitam. Saat itu, masih terdapat ratusan orang yang berada di sekitar kantor pengelola rusun meskipun kantor itu sudah ditutup pada pukul 17.00 WIB.
"Menurut pedagang pecel lele, orang itu menanyakan ke dia, 'Kenapa tidak tinggal di rusun?'," tutur Boy.
Pedagang itu dengan polosnya mengaku bahwa dirinya belum memiliki cukup uang untuk membayar uang muka penyewaan rusun. Ia lantas menerangkan, beberapa orang yang dikenalinya harus menyetor uang sebanyak Rp 5 juta sampai belasan juta rupiah untuk mendapatkan unit di rusun milik pemerintah itu.
Tak lupa, pedagang itu menyebutkan beberapa oknum yang diketahuinya menawarkan jalur khusus untuk mendapatkan hunian di rusun. Latar belakang status nama-nama itu cukup bervariasi, mulai dari penghuni lama di Kluster A, petugas satpam rusun, hingga staf pengelola.
Wisnu, penghuni rusun, menambahkan, Basuki kemudian mulai menyingkap penyamarannya. Ia lantas membuka topi dan kacamatanya dan berjalan ke arah kantor pengelola untuk menanyakan kepada petugas yang ada. "Waktu dia lepas topi dan kacamatanya, baru kami sadar itu Pak Ahok," ujar Wisnu.
Jaenudin, penghuni Blok 11, juga mengaku terkejut saat menyadari kehadiran sang Wakil Gubernur. Ia tak melihat ada mobil dinas di sekitar lokasi tersebut, apalagi Basuki tampak berjalan seorang diri tanpa didampingi pengawal atau stafnya.
Menurut Jaenudin, ia mendapat informasi bahwa Ahok, sapaan Basuki, turun dari mobilnya di depan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda. "Dari situ, dia naik ojek ke rusun," tambah Jaenudin.
Baik Boy maupun dua rekannya menilai positif apa yang dilakukan Ahok. Menurut mereka, pada masa-masa awal relokasi warga ke rusun, muncul banyak penyelewengan. Boy meyakini banyak perubahan positif yang terjadi setelah Ahok mendengar langsung berbagai penyimpangan yang terjadi. Pemprov DKI pun kemudian melakukan penataan dan bersih-bersih pada jajaran staf pengelola.
"Bahkan, beberapa hari kemudian Pak Wagub datang lagi dan mendobrak pintu unit yang enggak ada penghuninya," kata Boy.
Boy berharap, pengawasan langsung dapat terus dilakukan terhadap pengelolaan rusun. Meskipun saat ini pengelolaan rusun telah berjalan lebih bersih, Boy menduga masih ada penyimpangan yang dilakukan pihak-pihak tertentu.

Begini Cara Wildan Meretas Situs Presiden SBY



Jember - Wildan Yani Ashari alias Yayan tak ubahnya mereka yang memiliki hobi menggunakan kecanggihan teknologi informasi. Pemuda kelahiran Balung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, 18 Juni 1992, itu biasa menyalurkan kemampuannya di Warung Internet (Warnet) Surya.Com di Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Kebonsari, Jember.
Wildan bukan pakar teknologi informatika. Dia lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Balung 2011 jurusan teknik bangunan. Namun pekerjaannya sebagai penjaga sekaligus teknisi di Warnet CV Surya Infotama milik saudara sepupunya, Adi Kurniawan, membuat Wildan mengenal lika-liku internet. Wildan pun memilih tidak melanjutkan pendidikannya ke tingkat perguruan tinggi.
Kamis kemarin, 11 April 2013, Wildan mulai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jember. Dia bukan terdakwa biasa. Wildan menjadi pesakitan karena meretas situs pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, http://www.presidensby.info.
Seperti dipaparkan tim Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Jember, Wildan melakukan aksinya di Warnet tersebut pada pertengahan 2012 hingga 8 Januari 2013.
Bermodalkan perangkat komputer billing yang biasa digunakannya sebagai penerima bayaran dari para pengguna internet, Wildan yang menggunakan nickname MJL007 mulai mengutak-atik laman www.jatirejanetwork.com dengan IP address 210.247.249.58.
Laman www.jatirejanetwork.com yang dikelola Eman Sulaiman bergerak di bidang jasa pelayanan domain hosting. Wildan yang biasa dipanggil Yayan mencari celah keamanan di laman itu. Kemudian melakukan SQL Injection atau Injeksi SQL, teknologi yang biasa digunakan para peretas atau hacker agar bisa mendapatkan akses ke basis data di dalam sistem.
Wildan lantas menanamkan backdoor berupa tools (software) berbasiskan bahasa pemrograman PHP yang bernama wso.php (web sell by orb). Dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi, dengan mekanisme backdoor yang ditanamkannya, hacker bisa melakukan compromise, yakni melakukan bypass atau menerobos sistem keamanan komputer yang diserang tanpa diketahui oleh pemiliknya.
Wildan pun mengutak-atik laman www.techscape.co.id yang memiliki IP address 202.155.61.121 dan menemukan celah keamanan. Wildan berhasil meretas server yang dikelola CV. Techscape itu dan memasuki aplikasi WebHost Manager Complete Solution (WMCS) pada direktori my.techscape.co.id.
Pada November 2012, Wildan mulai mengakses laman www.jatirejanetwork.com yang telah diretasnya. Menjalankan aplikasi backdoor yang telah dia tanam sebelumnya, Wildan menggunakan perintah command linux: cat/home/tech/www/my/configuration/.php, hingga akhirnya berhasil mendapatkan username dan kata kunci dari basis data WHMCS yang dikelola CV. Techscape.
Setelah itu, anak bungsu pasangan Ali Jakfar- Sri Hariyati itu menjalankan program WHMKiller dari laman www.jatirejanetwork.com untuk mendapat username dan kata kunci dari setiap domain name yang ada. Dia pun memilih domain dengan username: root, dan password: b4p4kg4nt3ngTIGA dengan port number: 2086.
Dengan username dan kata kunci tersebut, Wildan lantas menanamkan pula backdoor di server www.techscape.co.id, pada pukul 04.58.31 WIB pada 16 November 2012.
Agar backdoor tersebut tidak diketahui admin, Wildan merubah nama tools menjadi domain.php dan ditempatkan pada subdirektori my.techscape.co.id/feeds/, sehingga Wildan bisa leluasa mengakses server www.techscape.com melalui URL: my.techscape.co.id/feeds/domain.php. "Untuk mengakses itu, dia sudah memiliki password yayan123," kata salah seorang anggota JPU, Lusiana.
Kemudian pada 8 Januari 2013 Wildan mengakses laman www.enom.com, sebuah laman yang merupakan domain registrar www. techscape.co.id, hingga berhasil melakukan log in ke akun techscape di domain registrar eNom. Inc yang bermarkas di Amerika Serikat. Dari situlah Wildan mendapatkan informasi tentang Domain Name Server (DNS) laman www.presidensby.info.
Setidaknya ada empat informasi penting berupa data Administrative Domain/Nameserver yang dia dapatkan dari laman pribadi Presiden SBY itu, yakni Sahi7879.earth.orderbox-dns.com, Sahi7876.mars.orderbox-dns.com, Sahi7879.venus.orderbox-dns.com, dan Sahi7876.mercuri.orderbox-dns.com.
Wildan lantas mengubah keempat data tersebut menjadi id1.jatirejanetwork.com dan id2.jatirejanetwork.com. Selanjutnya pada pukul 22.45 WIB, Wildan menggunakan akun tersebut (lewat WHM jatirejanetwork), sehingga dapat membuat akun domain www.presidensby.info dan menempatkan sebuah file HTML Jember Hacker Team pada server www.jaterjahost.com. "Sehingga ketika pemilik user interne tidak dapat mengakses laman www.presidensby.info yang sebenarnya, akan tetapi yang terakses adalah tampilan file HTML Jember Hacker Team," ujar Lusiana pula.
Ulah Wildan tercium Tim Subdit IT dan Cybercrime Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Mabes Polri yang mendapat laporan terjadinya gangguan pada laman Presiden SBY. Setelah melakukan penyelidikan, diketahui bahwa aksi illegal DNS redirection dilakukan MJL007 dari warnet yang dijaga Wildan. Akhirnya Wildan ditangkap pada 25 Januari 2013, sekitar pukul 23.00

Apr 10, 2013

SBY Akan Punya Akun Twitter Pribadi



Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam waktu dekat akan memperkenalkan kepada publik (launching) akun twitter pribadinya.
"Nanti ada tim yang akan mengelolanya," kata Juru Bicara Presiden, Julian Aldrian Pasha, kepada Kami, Rabu (10/4/2013).
Apa nama akun twitter milik SBY belum disebutkan. "Dalam  hal khusus, Presiden SBY akan menyampaikan pesan atau informasi secara langsung sebagai respon," kata Julian.
(Aco)

SBY Ingin Lepas Dua Jabatannya di DPR



Jakarta--Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengisyaratkan mundur dari sejumlah jabatannya di partai tersebut.
Wacana yang mengemuka, SBY ingin mudur dari jabatan Ketua Dewan Pembina dan Ketua Dewan Kehormatan partai berlambang bintang mercy.
"Ada pikiran itu memang iya," kata Sekretaris Majelis Tinggi Jero Wacik di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (10/4/2013).
Jero mengatakan pengurus sedang membahas permasalahan itu. Namun, SBY memang belum menyatakan mundur secara resmi.
"Bukan menyatakan sudah mundur, kita sudah membahas beliau ingin ketua Dewan Pembina bukan beliau. Ketua dewan kehormatan bukan beliau," tuturnya.
Sehingga, kata Jero, SBY hanya akan menjabat Ketua Majelis Tinggi dan Ketua Umum Demokrat. Ditanya alasannya, Menteri ESDM itu hanya tertawa.
"Biar engga jabat terlalu banyak, kamu ribut kan," kata Jero.
Ia pun mengatakan SBY telah memikirkan jabatan tersebut sebelum kritikan bermunculan. SBY, kata Jero, sudah memprediksi jabatannya di Demokrat akan dikritik.
Ketika ditanyakan apakah pengganti posisi yang ditinggalkan SBY adalah Amir Syamsuddin dan EE Mangindaan, Jero mengaku belum mengetahuinya.
"Majelis Tinggi lah yang gini-gini dibahas.Tapi dengan beliau sudah ada niat ketua wanbin dan ketua dewan kehormatan bukan beliau," pungkasnya.

Apr 9, 2013

Ahok: Jadi Plt, Wiriyatmoko belum tentu jadi Sekda DKI


Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) menunjuk Asisten Sekda Provinsi DKI Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup Wiriyatmoko sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekda DKI Jakarta. Pasalnya, Fadjar Panjaitan yang sebelumnya menjabat Sekda memilih mengundurkan diri dan maju sebagai calon legislatif DPR RI pada Pemilu 2014 mendatang.

Ahok menegaskan, walaupun Wiriyatmoko didapuk sebagai Plt Sekda, belum tentu dia dipilih sebagai sekda untuk menggantikan Fadjar. "Pak gubernur belum ada calon. Kami akan ambil orang dari dalam. Tradisi di DKI tidak pernah Plt jadi sekda," ujar Ahok di Kantor Balai Kota, Jakarta, Selasa (9/4).

Sebelumnya, Wiriyatmoko pernah menjadi pelaksana harian (Plh) Sekda DKI ketika Fadjar cuti untuk melaksanakan ibadah umrah pada 1-5 April 2013. Kemudian setelah Fadjar mundur, Wiriyatmoko ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Sekda DKI pasca Fadjar mengundurkan diri.

Saat ditanya peluang Wiriyatmoko menjadi sekda, Ahok mengaku belum tentu itu terjadi. Pihaknya akan melakukan seleksi terlebih dahulu untuk memilih sekda dan kemudian diajukan ke Kementerian Dalam Negeri.

"Belum tentu, kita sampai terpilih. Kita mau seleksi dulu fit and propertest. Kami maunya beliau (Wiriyatmoko) tapi beliau tidak mau, katanya mau pensiun," kilahnya.
(tmd)

Tidak terima dibongkar, perusahaan reklame tuntut Pemprov DKI


PT Griya Kaya Kreasi melayangkan somasi kepada Pemprov DKI, Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban (P2B) Jakarta Timur, terkait penertiban reklame raksasa di kawasan Cawang Interchange, Cipinang Cempedak. Perusahaan itu menilai Sudin P2B telah melanggar Peraturan Daerah (Perda).

"Dalam Perda No 7 Tahun 2004 tentang penyelenggaraan reklame Pasal 22, kami punya waktu 3x24 jam. Tapi P2B malah sudah membongkarnya dalam waktu satu hari," ujar Direktur PT Griya Kaya Kreasi, Didi O Affandi saat dihubungi, Selasa (9/4).

Menurut Didi, langkah hukum itu dilakukan lantaran tidak terima dengan pernyataan Kepala Sudin P2B, Marbin Hutajulu dan sikap instansinya dalam melakukan penertiban alat peraga miliknya. "Penertiban yang dilakukan Sudin P2B Jakarta menyalahi Peraturan Daerah (Perda) terkait penyelenggaraan reklame," ujarnya.

Didi mengatakan pasca pembongkaran reklame miliknya, Sudin P2B bukannya membawa bahan baku reklame itu ke gedung penyimpanan Pemprov DKI sebagai bukti pertanggungjawaban, malah meninggalkan barang atau puing begitu saja di lokasi pembongkaran.

"Selama ini tim penertiban membawa hasil pembongkarannya ke gudang penyimpanan milik Pemprov DKI. Namun kenyataan tidak untuk reklame kami. Materialnya dibiarkan di bawah tiang bekas reklame. Akibatnya bukan hanya membahayakan pengendara yang melintas di jalan tol tapi material yang ditinggal juga banyak dicuri pemulung," ucap Didi.

Meski demikian, Didi mengaku mendukung upaya Pemprov DKI menertibkan keberadaan media promosi ini. Asalkan hal itu dilakukan sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku. "Jangan sampai menjalankan aturan dengan melanggar aturan itu sendiri," pungkasnya.

Seperti diketahui, sebuah reklame raksasa di kawasan Cawang Interchange, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Jumat (5/4) malam, dibongkar aparat Sudin P2B Jakarta Timur. Alasan pembongkaran reklame ini adalah karena posisinya berada lajur tol sehingga membahayakan pengendara. Dibantu Satpol PP dan TNI serta polisi reklame berukuran 128 meter dengan tinggi 40 meter ini pun akhirnya dirubuhkan pada saat itu.
[tmd]

Apr 8, 2013

2 Pabrik jamu oplosan digerebek, total nilai Rp 2,8 M


Kasus jamu oplosan alias palsu kian marak terjadi. Kali ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggerebek dua pabrik jamu rumahan di Cisauk, Kabupaten Tangerang.

Tak tanggung-tanggung, petugas menemukan berbagai jenis produk jamu oplosan siap jual senilai Rp 2,8 miliar.

"Hasil penggerebekan jamu oplosan Jumat (5/4) ditaksir nilainya hampir Rp 2,8 miliar," kata Kepala BPOM Lucky S Slamet usai pencanangan kelompok kerja nasional penanggulangan obat tradisional mengandung bahan kimia obat (BKO) di Jakarta, Senin (8/4), seperti dilansir Antara.

Di lokasi pertama, pihaknya menemukan jamu dengan merk Jawa Dwipa Tawon Klangkeng. Di kemasannya tertulis diproduksi oleh UD Putri Kinasih Banyuwangi Jawa Timur.

"Padahal diproduksi di Tangerang, jadi ini palsu. Kita temukan juga yang masih di dalam drum biru sekitar 109 drum masing-masing 125 liter. Lalu ada jamu masak dalam pandi dan juga dalam kemasan botol 600 ml dan 120 ml," jelas Lucky.

Selain itu, dalam jamu tersebut juga ditemukan kandungan bahan kimia obat dalam campuran jamu yaitu fenilbutazon yang sebenarnya digunakan untuk pegal linu.

Sementara di pabrik kedua yang lokasinya tidak jauh dari pabrik rumahan pertama, petugas menemukan enam produk jamu yaitu Madu Klangkeng Jamu Tradisional Jawa Asli Cap Putri Sakti, obat herbal pegal linu dan asam urat Madu Tawon Klangkeng. Selain itu jamu Pegal Linu Mahkota Dewa, Jamu Gali-Gali dan Jamu Amat Kuat.

"Yang kita temukan ada dua kelompok yaitu kelompok pegal linu ditambahkan fenilbutazon dan kedua, obat kuat pria ditambahkan sildenasil. Sebenarnya kedua bahan kimia ini benar kalau digunakan dengan resep dokter, tapi yang terjadi ditambahkan semudah mencampur gula dalam adonan," tambah Lucky.

Sejak Januari hingga Maret 2013, pihaknya telah menemukan obat tradisional mengandung bahan kimia obat senilai Rp 1,8 miliar.

Polisi tangkap lima penjual mobil dengan harga murah


Polisi mengamankan lima unit mobil dari dua lokasi di Medan dan Deliserdang. Kendaraan itu diduga hasil tindak kriminal antarprovinsi karena dijual sangat murah.

"Selain mobil, lima orang juga kita amankan," jelas Kapolsek Medan Kota Kompol P Hotman Sinaga kepada wartawan, Senin (8/4).
Kelima mobil yang diamankan yaitu; tiga Daihatsu Xenia BK 1863 KK, BM 1418 SG dan BK 1335 KI; Toyota Avanza B 1633 PKU serta Suzuki APV 1491 JO. Khusus pelat nomor BK 1335 KI diduga palsu.

Polisi juga mengamankan satu lembar surat tilang dari Polres Deliserdang, empat lembar kwitansi penerimaan uang, dua lembar kwitansi pembayaran kredit, dua STNK APV dan Toyota Avanza, serta satu surat perjanjian sewa-menyewa.

Kelima mobil diamankan setelah petugas mendapatkan informasi ada penjualan mobil dengan harga murah. Saat itu, I (34), penduduk Desa Suka Mandiri Hilir, Lubukpakam, Deliserdang, hendak menjual Daihatsu Xenia BK 1335 KI seharga Rp 25 juta.

Setelah harga disepakati, I dan pembeli bertemu di pintu keluar tol Amplas. "Begitu uang hendak diserahkan langsung kita amankan dan tak jauh dari lokasi juga disita dua unit kendaraan roda empat lain yang diparkir, karena diduga juga termasuk hasil tindak kriminal," jelas Hotman.

Polisi kemudian melakukan pengembangan. Mereka pun menyita dua unit mobil yakni Suzuki APV dan Daihatsu Xenia dari tangan H (38) di Lubukpakam.

Selain I dan H, petugas juga mengamankan W (39) penduduk Beringin, Deliserdang; M (44), penduduk Desa Sukamandi, Pagar Merbau, Deliserdang; serta DS (26), penduduk Jalan Metrologi, Lau Dendang, Deliserdang.

Sejauh ini, kelima orang yang diamankan mengaku sengaja menerima gadai mobil dengan jumlah uang bervariasi. Mobil itu kemudian digadaikan lagi ke orang lain. Namun pelat nomornya diganti dengan yang palsu. Bukan hanya digadai, kendaraan itu juga dijual seperti I.

I dan keempat rekannya belum jadi tersangka. Sebab, polisi masih menunggu pemilik mobil. "Mereka masih diperiksa dan berstatus sebagai saksi, tapi tidak tertutup kemungkinan menjadi tersangka. Selain itu, ada tiga orang lain yang kita cari yakni P, B dan AL, karena mobil itu berasal dari mereka," papar Hotman.

Dia menyarankan agar para pemilik mobil yang diperkirakan warga Medan, Pekanbaru, dan Jakarta, segera menghubungi Polsekta Medan Kota. "Sebaiknya datang ke Mapolsekta Medan Kota untuk melihat nomor rangka/mesin kendaraan roda empat itu," sarannya.

Sementara itu, I mengaku membeli Daihatsu Xenia dari P seharga Rp 22,5 juta. Dia berencana menjualnya Rp 25 juta. "Ternyata yang mau beli polisi," keluhnya.

I mengaku mengetahui mobil itu milik orang lain yang digadaikan kepada P. Namun, karena harga murah dan dijamin bukan hasil curian, maka dia tergoda membeli karena harga yang sangat murah.

"Mobil itu sudah lima bulan di tangan saya dan rencananya mau dijual supaya tidak menjadi beban pikiran," akunya.(tmd)

Apr 7, 2013

Jakarta Tenggelam 25 Tahun Lagi, Menteri LH: Pindahkan Ibu Kota



Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memperkirakan Jakarta akan tenggelam 25 tahun lagi jika kuantitas air tanah tidak segera diperbaiki. Jika semua cara sudah dilakukan dan air tanah Jakarta tak bisa kunjung diperbaiki, pemindahan ibu kota layak dilakukan.

"Kalau 25 tahun lagi Jakarta tenggelam, pindahkan saja ibu kotanya," kata Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya usai acara 'Rakornas Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup' di Hotel Grand Sahid, Jl Jend Sudirman, Senin (1/4/2013).

Barth, demikian panggilan akrab Balthasar, mengakui sulit untuk bisa mengontrol penggunaan air tanah. Jika memang sudah tidak bisa lagi diatur penggunaan air tanah, dia memilih opsi untuk segera memindahkan ibu kota.

"Opsi pemidahan ibu kota, itu bisa menjadi pilihan," lanjutnya lagi.

Barth mengatakan, tanah di Jakarta memang dianggap sudah melebihi kemampuannya. Tata ruang kota Jakarta juga dianggap tidak lagi sesuai dengan peruntukannya.

"Pemerintah DKI harus tegas melaksanakan tata kota, tapi kalau tata kota sulit diatur, pindahkan saja ibu kotanya," tegasnya.

LIPI menilai sumur resapan memiliki banyak keuntungan dibanding deep tunnel. Sumur resapan juga dapat digunakan sebagai recharge untuk air tanah. Amblesan tanah di Jakarta dalam 1 tahun rata-rata mencapai lebih dari 25 cm. Sehingga ketika tidak dilakukan upaya antisipatif apapun dalam 25 tahun ke depan, Jakarta akan tenggelam.

Jalan Trans Kaltim Banjir, Lalin Macet 2 KM



Samarinda, - Ruas jalan trans Kalimantan Timur yang menghubungkan kota Bontang menuju kota Samarinda terendam banjir. Antrean kendaraan mencapai hingga 2 kilometer menuju Samarinda maupun sebaliknya.

Banjir yang merendam ruas jalan setinggi 50 sentimeter, diduga disebabkan luapan air sungai yang berada di sekitar ruas jalan tersebut. Akibat kondisi itu, memaksa pengendara sangat berhati-hati melintas banjir.

"Iya, macet lebih 1 kilometer. Yang menggunakan mobil, motor bahkan bis, harus hati-hati karena arusnya deras," kata Suryansyah yang tengah dalam perjalanan dari Bontang menuju Samarinda, Minggu (7/4/2013).

Ketinggian air berangsur merangkak naik mulai pukul 18.00 WITA. Di lokasi, sebuah kendaraan roda empat terpaksa mengalami mati mesin saat melintas. Kondisi itu kian membuat antrean semakin panjang.

"Banjirnya memang semakin naik. Karena siang tadi, teman saya melintas, itu belum seberapa. Waktu saya lewat jam 6 sore tadi menggunakan bus, sudah semakin dalam, arus deras," ujar Suryansyah.

"Antrean panjang, yang menggunakan motor nekat melewati banjir tapi sambil dorong. Mau tidak mau didorong karena nunggu surut sampai malam, tidak mungkin," tambah Suryansyah.

Andi Syamsudin, salah seorang pengguna kendaraan lainnya dari Samarinda menuju Bontang juga mengalami serupa. Menurut dia, semalam memang kota Bontang diguyur hujan deras sehingga mengakibatkan rumah-rumah warga ikut terendam banjir.

"Saya semalam dari Bontang pulang ke Samarinda. Sekarang saya balik ke Bontang karena masuk kerja besok pagi. Memang macet panjang, rumah warga di sekitar jalan itu juga terendam banjir selutut," sebut Andi.

"Sekitar 30 menitan kendaraan dari Samarinda maupun sebaliknya harus antre. Karena ya itu, mesti hati-hati melintas di ruas jalan yang berarus deras," terang And

5 Tokoh ini puji TNI dan Kopassus kesatria


11 Anggota Kopassus menyerang Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Mereka membunuh Deki dan kawan-kawan yang sebelumnya menghabisi anggota Kopassus Serka Heru Santoso di Hugo's Cafe.

Darah dibayar darah. Empat orang preman meregang nyawa dihajar timah panas anggota pasukan elite ini. Layaknya gerakan pasukan khusus, aksi mereka dilakukan dengan cepat dan taktis.

Kasus ini segera terungkap. Tim 9 yang diketuai Brigjen Unggul K Yudhoyono menyebutkan para pelaku adalah anggota Grup 2 Kopassus yang bermarkas di Kertasuro. Unggul mengatakan para pelaku mengakui kesalahan mereka.

Membunuh orang tak bersenjata, tak seharusnya dilakukan oleh tentara. Walaupun dengan dalih balas dendam, atau jiwa korsa.

Walau begitu sejumlah tokoh termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan apresiasinya dan menyebut para pelaku yang mengakui kesalahannya sebagai kesatria.
TNI AD pun dipuji karena transparan mengungkap kasus ini. Begitu juga Danjen Kopassus Mayjen Agus Sutomo yang siap bertanggung jawab juga ikut dipuji.

Apr 5, 2013

Mantan Danjen: Negara Ini Masih Butuh Kopassus


Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Letnan Jenderal (Purn) Sutiyoso menegaskan, dia tetap mencintai kesatuannya tersebut meskipun sejumlah anggotanya melakukan tindakan brutal. Menurutnya, yang patut dipersalahkan bukanlah institusi Kopassus melainkan oknumnya saja.

"Masyarakat, media, kita masih perlu TNI untuk menjaga negara dan Kopassus diberi tugas khusus yang tidak bisa dijalankan oleh anggota (TNI) biasa. Sekelompok manusia saja ada oknum," kata Sutiyoso dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu 6 April 2013.

Tokoh yang akrab disapa Bang Yos tersebut mengemukakan bahwa 11 orang pelaku sudah mengakui perbuatan dan menyatakan siap bertanggung jawab. Terlebih, mereka tak lama lagi akan menjalani proses hukum di pengadilan militer. "Kita pantau agar putusannya adil," katanya.

Sutiyoso menuturkan, jumlah tentara di Indonesia relatif kecil bila dibanding dengan penduduk yaitu sebesar 0,03 persen. Meskipun demikian tidak masalah asal ada jaminan mereka profesional dan mobilitas tinggi. "Baret merah, saya tetap bangga dan cinta kepada kalian. Perbaiki. Komando," ujarnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menambahkan peristiwa penyerangan di Lapas Cebongan harus menjadi pelajaran semua pihak khususnya institusi pemerintahan, Kodam Diponegoro, Kopassus, Lapas, agar mengevaluasi diri. "Jangan sampai terjadi lagi, perlu evaluasi ke dalam," ucapnya.(tmd)

Apr 4, 2013

Oknum Kopassus yang Tembak Tahanan LP Sleman Utang Jasa ke Serka Heru



Jakarta - U, oknum Kopassus dari Kandang Menjangan Kartosuro, Solo yang menembak mati 4 tahanan di LP Cebongan, Sleman, punya alasan melakukan aksi itu. Dia ingin membalas jasa atas apa yang dilakukan Serka Heru yang tewas dibunuh 4 pelaku di Hugos Cafe.

"Terhadap anggota Kopassus Serka Heru Santoso yang notabene adalah atasan langsung pelaku yang telah berjasa menyelamatkan pelaku pada saat melaksanakan operasi," kata Ketua Tim Investigasi Wadan Puspom AD Brigjen TNI Unggul K Yudhoyono.

Hal itu disampaikan Unggul dalam jumpa pers di Kartika Media Center, Jl Abdurahman Saleh, Jakpus, Kamis (4/4/2013).

Unggul tegas menyebut 4 tahanan itu sebagai preman. Aksi penyerangan itu dilakukan 11 orang serta 1 eksekutor. Mereka melakukan tindakan itu karena berlatar belakang jiwa korsa yang kuat.

"Dilatarbelakangi pembunuhan secara sadis dan brutal oleh kelompok preman," jelas Unggul.

"Peristiwa tersebut karena jiwa korsa yang kuat, di mana jiwa korsa merupaka ruh setiap militer. Namun diakui jiwa korsa terhadap penanganan ke kasus Sleman adalah jiaw korsa yang tidak tepat," tuturnya.

(kff/ndr)