Showing posts with label PENDIDIKAN. Show all posts
Showing posts with label PENDIDIKAN. Show all posts

Apr 4, 2013

Skripsi Model Pembelajaran Team Assisted Individualization

SKRIPSI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) ini merupakan salah satu koleksi dari Kami dengan judul selengkapnya Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Melalui Pemanfaatan LKS (Lembar Kerja Siswa) terhadap Hasil Belajar Matematika Sub Pokok Bahasan Jajargenjang dan Belahketupat pada Siswa Kelas VII SMP N 11 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007.
Skripsi disusun oleh Retna Kusumaningrum, mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang guna memenuhi salah satu syarat memperoleh Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Pembelajaran matematika yang dilaksanakan di SMP Negeri 11 Semarang tersebut saat ini masih terpusat pada guru. Pembelajaran dimulai dari fase persiapan, demonstrasi, pelatihan terbimbing, umpan balik, dan pelatihan lanjut (mandiri). Meskipun tidak sinonim dengan ceramah dan resitasi, namun langkah-langkah tersebut masih berpusat pada  guru sehingga dikhawatirkan siswa akan cepat bosan dan kurang aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran yang demikian ternyata kurang memberikan pengaruh terhadap hasil belajar yang optimal. 

Pembelajaran matematika hendaknya di desain untuk dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menumbuhkembangkan kemampuan mereka secara maksimal. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) yang lebih menekankan pada kerjasama kelompok yang bersifat heterogen untuk menyelesaikan tugas kelompok yang sudah disiapkan oleh guru (LKS) dan selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukannya, diharapkan dapat berpengaruh pada hasil belajar yang lebih optimal. Yang menjadi permasalahan, apakah model pembelajaran kooperatif tipe TAI melalui pemanfaatan LKS lebih efektif daripada model pengajaran langsung terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 11 Semarang pada sub pokok bahasan jajargenjang dan belahketupat.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 11 Semarang sebanyak 250 siswa yang tersebar dalam 6 kelas. Sampel diambil secara  cluster random sampling dan diperoleh siswa kelas VII E sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas VII F sebagai kelompok kontrol. Data hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran diperoleh menggunakan tes dan dianalisis menggunakan uji t.

Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen sebesar 72,28 dan kelompok kontrol sebesar 63,50. Hasil uji t diperoleh thitung = 3,014 > ttabel (1,66), yang berarti bahwa rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada rata-rata hasil belajar kelompok kontrol. Hasil uji ketuntasan belajar pada kelas eksperimen diperoleh thitung = 3,35 > -ttabel (-1,69) yang berarti hasil belajar siswa telah mencapai ketuntasan belajar (> 65). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran TAI melalui pemanfaatan LKS lebih efektif daripada model pengajaran langsung terhadap hasil belajar matematika sub pokok bahasan  jajargenjang dan belahketupat pada siswa kelas VII SMP Negeri 11 Semarang tahun pelajaran 2006/2007.

Disarankan kepada guru dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) melalui pemanfaatan LKS serta mengembangkan kreatifitas dalam pembelajaran. Guru dapat memvariasikan model pembelajaran kooperatif tipe TAI melalui pemanfaatan LKS dengan model lainnya sehingga diperoleh model yang lebih sesuai karakteristik pokok bahasan dan kondisi siswa.

Baca dan Download Skripsi Model Pembelajaran

Untuk menyimak pemaparan lebih lengkap dan mendalam tentang Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Melalui Pemanfaatan LKS (Lembar Kerja Siswa) terhadap Hasil Belajar Matematika, silakan baca secara online atau download skripsi ini dengan mengklik gambar di bawah.
Skripsi ini setebal 88 halaman ini dilengkapi dengan halaman judul, halaman pengesahan, halaman pernyataan, kata pengantar, abstrak, moto persembahan, daftar isi, daftar lampiran, daftar tabel, dan daftar pustaka.Untuk pesan makalah/skripsi hub: 0856-6476-1717

Mar 29, 2013

Tesis | Persaingan Dalam Pemasaran

TESIS | PERSAINGAN DALAM PEMASARAN ini adalah sebuah skripsi Makalah yang mempunyai judul selelngkapnya "Strategi Memenangkan persaingan Dalam Pemasaran Surat Kabar Harian di Makassar Kasus Fajar, Tribun Timur dan Pedoman Rakyat". Makalah ini disusun oleh Hadawiah untuk memperoleh gelar Magister dalam Ilmu Komunikasi di Universitas Hasanuddin Makassar.

ABSTRAK. Strategi Memenangkan persaingan Dalam Pemasaran Surat Kabar Harian di Makassar Kasus Fajar, Tribun Timur dan Pedoman Rakyat. (Dibimbing oleh Dr. Abd. Rahman Kadir, SE, Msi dan Drs. Edy Soejono, MA)

Seorang perempuan sedang membaca surat kabar

Penelitian ini bertujuan mengetahui (1) Mengkaji strategi pemasaran yang digunakan oleh harian Fajar, Tribun Timur dan Pedoman Rakyat dalam memenangkan strategi persaingannya. (2) Mengkaji bauran pemasaran yang dilakukan oleh Harian Fajar, Tribun Timur dan Pedoman Rakyat dalam mempertahkan pasarnya. 
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara langsung, observasi dan data dianalisa secara deskriptif. 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, ketiga surat kabar ini melakukan persaingannya dalam pemasarannya sangat berdampak pada peningkatan oplah, Harian Fajar mengalami perkembangan fluktuatif, Tribun Timur mengalami kenaikan yang signifikan dan Pedoman Rakyat mengalami penurunan drastic. Kedua, strategi dari marketing mix (produk, harga, distribusi dan promosi) ketiga surat kabar ini masing-masing mempunyai strategi sendiri-sendiri yang berbeda dalam pelaksanaanya. Ketiga, dalam pelaksanaan strategi pemasaran dan bauran pemasaran yang digunakan ternyata ada diantaranya (Pedoman Rakyat) belum mampu memenuhi tujuan perusahaan dalam mencapai tujuan pemasarannya.


BACA DAN DOWNLOAD. Untuk membaca pemaparan lebih lengkap silakan baca secara online atau download tesis ini dengan mengklik gambar di bawah.
Tesis ilmu komunikasi ini tersedia dalam file berformat microsoft office word setebal 187 halaman yang dilengkapi dengan halaman judul, halaman pengesahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, dan daftar pustaka, serta beberapa lampiran.

Semoga tesis ini bermanfaat. Untuk pesan makalah/skripsi hub: 085664761717

Karya Tulis | Dampak Seks Bebas

KARYA TULIS DAMPAK SEKS BEBAS adalah sebuah Karya Tulis Ilmiah tentang dampak dari seks bebas. Karya tulis ini disusun oleh siswa kelas XI SMA Negeri 3 Palangkaraya, Kalimantan Tengah, guna memenuhi tugas pelajaran Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Olah Raga.

Karya Tulis Ilmiah ini mencoba untuk menguraikan dan memaparkan beberapa hal yang terangkum dalam tiga pokok pembahasan yang meliputi; pendidikan seks, bahaya seks bebas, serta solusi dan cara menghindari seks bebas.
BACA DAN DOWNLOAD. Selengkapnya Karya Tulis Ilmiah tentang dampak seks bebas ini dapat dibaca atau didownload dengan mengklik gambar di bawah.
Karya Tulis tersedia dalam file berformat microsoft office word setebal 45 halaman yang dilengkapi dengan halaman judul, kata pengantar, daftar isi, dan daftar pustaka.
Semoga Karya Tulis ini bermanfaat.Untuk pesan makalah/skripsi hub: 0856-6476-1717



i-makalah

Makalah Olahraga Renang

Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang babak penyisihan maju ke babak semifinal, dan pemenang semifinal maju ke babak final.Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan terbuka, dan polo air, peraturan perlombaan renang ditetapkan oleh badan dunia bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia.
Dalam makalah olahraga renang ini penyusun mencoba untuk menghadirkan pembahasan lengkap mengenai olahraga renang. Pembahasannya meliputi:
  1. Sejarah renang
  2. Fasilitas dan Peralatan
  3. Peraturan Perlombaan dalam Renang
  4. Nomor Perlombaan
  5. Pakaian

Baca dan Download Makalah Renang

Pembahasan secara lebih lengkap dan detail dalam makalah olahraga renang dapat dibaca secara online atau download makalah gratis dengan mengklik gambar di bawah.
Makalah setebal 11 file berformat microsoft office word (doc). Di dalamnya dilengkapi dengan halaman judul, kata pengantar, daftar isi, dan daftar pustaka ini tersedia dalam  .
Semoga makalah renang ini bermanfaat.Untuk pesan makalah/skripsi hub: 0856-6476-1717



i-makalah

Pendidikan Teknologi Di Indonesia


Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan media dewasa ini, institusi pendidikan berbasis TI di Indonesia menjadi sorotan.  Maraknya kebutuhan SDM dibidang TI yang salah satunya tentu saja datang dari kalangan kampus menuntut lulusan yang handal dan dapat diserap oleh pasar industri.

Jumlah perguruan tinggi yang memiliki jurusan terkait bidang teknologi informatika mencapai ratusan, namun lulusan jurusan ini hanya berkisar 11% dari seluruh sarjana yang dihasilkan  di Indonesia.

Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh menyatakan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, dibutuhkan lulusan pendidikan teknik yang lebih besar. Menurut Nuh, untuk mengejar ketertinggalan, lulusan teknik ditargetkan naik dari 603.649 orang pada tahun 2010 menjadi 1.116.493 orang pada tahun 2015. Sehingga jumlah mahasiswa teknik di Indonesia mencapai 15% pada 2015.

Namun hal itu bukan sesuatu yang mudah. Untuk menambah 1% saja dibutuhkan 50.000 lulusan mahasiswa teknik. Universitas Indonesia misalnya, kini memiliki 5.000 mahasiswa teknik sehingga diperkirakan menghasilkan seribu lulusan per tahunnya. Sementara ITB dan ITS masing-masing sekitar 2.500 dan 3.000 per tahun. Sehingga pertumbuhannya terbilang minim. ITB, salah satu institusi pendidikan teknik terkemuka di Indonesia mencatat bahwa lulusan tahun 2009-2010 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB menjadi penyuplai wisudawan terbanyak, yaitu  176 wisudawan atau 11,88% dari total wisudawan ITB tahun tersebut.

Sedangkan Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) mewisuda 447 lulusan pada Maret 2011. Dari jumlah tersebut, 90 orang diantaranya adalah lulusan program Sarjana Teknik Informatika. Sedangkan di ITS Surabaya, Fakultas Teknologi Informatika melepas 1000 alumni S1 dan S2dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Secara kuantitas, institusi pendidikan TI sudah sangat menggembirakan. Namun, soal akses pendidikan masih butuh perhatian. Masyarakat di daerah masih harus jauh-jauh ke kota besar untuk belajar TI. “Tidak usah daerah terpencil, daerah seperti Bali saja masih minim lembaga pendidikan TI. Tentu saja lembaga ini termasuk lembaga pendidikan seperti universitas ataupun lembaga vacationalatau kejuruan,” ungkap seorang akademisi TI, I Made Wiryana.

Dari data Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom), pada 2009 ada sebanyak 730 institusi pendidikan tinggi informatika dan komputer di Indonesia baik yang negeri maupun swasta, dengan 1.400 program studi. Jumlah lulusan mahasiswa informatika sekitar 30 ribu per tahun.

Secara kualitas, mengacu data Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), tampak semakin banyak program studi yang terakreditasi. Akreditasi dari BAN-PT  melihat berbagai komponen pendukung proses pendidikan, seperti jumlah dosen, jumlah mahasiswa, kurikulum, fasilitas/infrastruktur, perpustakaan, manajemen, alumni, kerjasama dan komponen lainnya.


Sebagai Ilustrasi, kondisi kualitas program studi terkait TI dapat dilihat dari seberapa banyak program studi yang telah mencapai akreditasi A dibandingkan jumlah program studi. Dari tabel tampak capaian program studi dengan terakreditasi A  masih rata-rata di bawah 10% dibading banyaknya jumlah program studi yang ada di Indonesia, Ini berarti peningkatan kualitas pendidikan masih perlu dilakukan secara berkesinambungan.

Dari hasil perhitungan Webometrics kita harus melihat secara optimis bahwa lembaga pendidikan tanah air memiliki kecenderungan meningkat, baik rangking di tingkat dunia maupun di,kata I Wayan Simri Wicaksana, pengajar di Universitas Gunadarma.

Melihat dari jumlah institusi pendidikan dan SDM yang tersedia, terlihat masih adanya ketimpangan dengan kebutuhan industri yang ada sekarang. Sebagai perbandingan, Korea Selatan, salah satu negara Asia yang unggul dalam industri kreatif digitalnya, ternyata memiliki 100 universitas yang memiliki jurusan animasi dan 50 sekolah kejuruan animasi setingkat SMA.

Meski demikian, beberapa institusi pendidikan di Indonesia mulai banyak menyelenggarakan pendidikan terkait TI dan industri kreatif digital, dengan berbagai jenjang yang ditawarkan. Sejak 2006, di ITB hadir jurusan S2 Teknologi Media Digital dan Game (TMDG), yang menawarkan pendidikan level magister studi teknologi media digital dan game.

Dari segi output, lulusan perguruan tinggi TI menurut Ketua Aptikom Richardus Eko Indrajit belum siap kerja meski sebenarnya memiliki skill yang bagus dalam teknis. Secara keseluruhan Eko menilai kualitas pendidikan TI masih rendah. Hal ini disebabkan kurikulum yang diaplikasikan saat ini tidak relevan lagi dengan dunia kerja. “Belum ada keterkaitan antara kurikulum pendidikan dengan dunia industri yang membutuhkan tenaga kerja. Link and match-nya belum berjalan,”ujar Eko.

Menurut Aptikom beberapa hal yang harus ditekankan guna meningkatkan kualitas pendidikan TI. Antara lain soal kurikulum, pengembangan kompetensi, profesi, sertifikasi, gelar dan sebagainya. “Tapi intinya hanya satu, kita mau saling berbagi dan share. Karena kalau masing-masing maju sendiri akan tidak terasa manfaatnya. Perguruan tinggi itu kan aset utamanya intelectual capital. Kalau hanya dipakai oleh masing-masing perguruan tinggi, maka secara knowledge bisa jadi tidak berkembang,” imbuh Eko.

Institusi pendidikan informal
Selain institusi pendidikan level perguruan tinggi dan dikelola secara formal, kini banyak juga bermunculan institusi pendidikan terkait TI. Pendidikan atau keahlian yang ditawarkan biasanya lebih fokus. Misalnya seperti yang ditawarkamn oleh Hello Motion Academy (HMA).

HMA didirikan pada 8 April 2004 oleh Wahyu Aditya, seorang animator yang pernah memenangkan kompetisi IYCE British Council. HMA bertujuan memajukan dunia animasi Indonesia melalui institusi pendidikan khusus animasi. Hingga kini HMA telah menghasilkan lebih dari 1.000 orang alumni.

Mereka yang mengikuti program di HMA berasal dari berbagai kalangan, mulai dari lulusan SMA, mahasiswa, pegawai bank, dokter, dan lain sebagainya. HMA juga tidak membatasi usia peserta didik. HMA membuka beberapa pilihan keahlian, seperti kelas motion graphic, animation, 3D animation, editing, serta digital imaging. []

Mar 26, 2013

Hal yang Dilakukan Si Cerdas

 
Kebanyakan orang tak banyak berpikir mengenai belajar. Mereka mengira belajar bisa dilakukan secara alami. Padahal nyatanya belajar harus dilakukan dengan usaha ekstra untuk membuat Anda cerdas dengan semakin bertambahnya usia.
Pelajari apa saja yang dilakukan oleh orang cerdas untuk bisa berhasil dan meningkatkan kecerdasan mereka, seperti dilansir oleh Inc.com (14/12).
1. Suruh Suara Dalam Diri Anda Diam!

Ya, semua orang punya suara dalam diri mereka. Suara yang selalu muncul untuk berkomentar atau protes setiap kali mendengar orang lain berbicara. Terkadang lebih mudah untuk mendengarkan suara dalam diri ini ketimbang suara orang lain yang sedang bicara. Suara ini pula yang membuat banyak orang mengambil kesimpulan sepihak sebelum mendengar secara lengkap. Suara semacam ini bisa merugikan, jadi jangan terlalu fokus padanya dan lebih fokus pada pembicara.
2. Adu Argumentasi Dengan Diri Sendiri
Jika tak bisa membuat suara dalam diri Anda diam, sebaiknya Anda mengajaknya berargumentasi. Ketika suara itu mengatakan hal negatif dan berlawanan dengan pembicara, coba ambil sudut pandang. Jelaskan alasan pada diri Anda sendiri mengapa pembicara itu bisa saja benar dan diri Anda yang salah. Berhasil melakukannya akan membuat diri Anda lebih terbuka pada informasi dan ara pandang baru. Jika tak berhasil, setidaknya Anda telah berhasil memperkuat argumen diri Anda.
3. Merasa Selalu Penasaran
Beberapa orang memiliki perasaan penasaran secara alami, sementara yang lain tidak. Tak penting Anda termasuk yang mana. Lebih penting adalah untuk memaksa diri bersikap ingin tahu. Ketika mendengar sebuah informasi, setidaknya tulis tiga sampai lima pertanyaan mengenai hal tersebut. Lalu cari jawabannya sendiri. DEngan terus melakukannya, topik yang Anda kuasai akan semakin bertambah dan Anda memiliki banyak kemungkinan untuk terus belajar dari hal-hal baru.
4. Cari Faktanya
Tak ada konsep atau teori yang muncul secara tiba-tiba. Pasti ada fakta dan dasar yang kuat di baliknya. Nah, fakta itulah yang harus Anda gali. Anda bisa saja tidak menyukai suatu ide dan konsep, namun jangan berhenti. Gali fakta yang mendasari pemikiran tersebut. Dengan begitu Anda bisa terus belajar memutar otak dan meningkatkan kemampuan untuk membuat sebuah konsep.
5. Fokus Pada Pesan, Bukan Pembawa Pesan

Kebanyakan orang tak bisa mengambil pembelajaran ketika tak menyukai pembawa pesan tersebut. Orang cerdas tak melakukan itu. Mereka mendengarkan pesan dan belajar dari pesan tersebut, serta tak peduli pada pembawa pesan. Dengan menerapkan ini, Anda akan melihat ada banyak hal yang bisa dipelajari. Dari tetangga, anak-anak yang masih balita, remaja yang sedang puber, dan lainnya. Tidak melihat pembawa pesan juga membuat Anda bisa berpikir lebih objektif.
Menjadi cerdas bukanlah sebuah anugerah semata, tapi juga dari kemauan untuk terus belajar dari hal-hal di sekitar atau dari fakta yang ada.

Mar 25, 2013

Contoh Proposal Skripsi

Berikut ini adalah Contoh Proposal Skripsi Terbaru dengan judul “Pengaruh Kegiatan Kelompok Belajar Siswa Terhadap Prestasi Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam”
Latar Belakang Masalah
Upaya pencapaian hasil belajar yang diharapkan dapat ditempuh dengan berbagai cara, diantaranya guru membimbing dan mengarahkan siswa agar dirinya merasa terpanggil, serta hingga ia mampu belajar mandiri baik individual maupun kelompok, misalnya dengan metode kerja kelompok, penugasan pemecahan masalah dan lain-lain. Dengan cara seperti ini timbul inisiatif siswa untuk membentuk belajar di lingkungan masyarakat sebagai tindak lanjut upaya guru dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Alloh berfirman : “dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatirkan terhadap kesejahteraan mereka” Depag RI (1990: 16)
Yang dimaksud dengan kegiatan kelompok belajar ialah aktivitas sekelompok orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu ingin mendapatkan suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.
Dari hasil interaksi dengan lingkungan itu akan memperoleh keterampilan, kebiasaan, sikap kecakapan dan lain-lain.
Pada dasarnya kelompok kerja itu hampir sama dengan metode kerja kelompok, adapun yang membedakan antara keduanya hanyalah waktu pelaksanaannya saja, kerja kelompok biasa dilakukan dalam proses belajar mengajar di dalam kelas sedangkan kelompok belajar biasanya melakukan kegiatannya itu di luar jam pelajaran sekolah dan tidak diawasi oleh guru secara langsung, guru hanya memberikan arahan seperlunya kepada kelompok belajar untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya, sehingga tugas dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan harapan yang diinginkan.
Itulah yang dimaksud kelompok belajar oleh penulis dalam penelitian ini.
Dengan adanya kelompok kegiatan belajar, semua anggota kelompok diharapkan mendapat tambahan waktu belajar yang maksimal di luar jam pelajaran di sekolah, mengingat alokasi waktu belajar sekolah, khususnya bidang studi pendidikan agama Islam nampaknya kurang memadai, disamping harapan itu agar berkembang dan tumbuh rasa percaya diri dan yang akhirnya akan mempertinggi prestasi belajar siswa khususnya prestasi belajar bidang studi pendidikan agama Islam.
Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung kegiatan dan kedalaman belajar yang dilakukannya, baik faktor timbul dari dalam diri siswa maupun faktor yang timbul dari luar diri siswa.
Sementara itu prestasi belajar siswa di sekolah dasar negeri UnsilSter I dalam bidang studi pendidikan agama Islam, menurut pengamatan penulis dari hasil Sumatif secara kualitatif prestasi belajar siswa rata-rata mendapat nilai di bawah rata-rata (standar) dengan demikian prestasi belajar siswa menunjukkan tanda-tanda menurun.
Sejauh permasalahan tersebut diatas belum menunjukkan dan nyata kejelasannya, perlu dipermasalahkan bagaimana mekanisme kegiatan kelompok belajar siswa di Sekolah Dasar Negeri UnsilSter I, bagaimana prestasi belajarnya dalam bidang Studi Pendidikan Agama Islam dan apakah pengaruh kegiatan kelompok belajar siswa terhadap prestasi belajar pendidikan agama Islam berdasarkan latar belakang itulah penulis mengadakan penelitian tentang :
“PENGARUH KEGIATAN KELOMPOK BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM” (Studi Kasus di SD Negeri UnsilSter 1 Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya).
Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas, maka masalah pokok yang akan diteliti adalah apakah kegiatan belajar siswa mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam.
Untuk mempermudah pengambilan penganalisaan masalah pokok tersebut, secara bertahap perlu juga dijawab masalah-masalah sebagai berikut :
  • Bagaimana kegiatan kelompok belajar siswa di sekolah dasar negeri UnsilSter 1?
  • Bagaimana prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam?
  • Bagaimana pengaruh kegiatan kelompok belajar siswa terhadap prestasi belajarnya dalam bidang pendidikan agama Islam?
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
  • Untuk mengetahui tentang kegiatan kelompok belajar di SD Negeri UnsilSter 1.
  • Untuk memperoleh data yang kongkrit tentang prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.
  • Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara kegiatan kelompok belajar siswa terhadap prestasi belajarnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
Kerangka Pemikiran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 276) “Kegiatan” diartikan sebagai “Aktivitas; kegairahan; usaha; pekerjaan” berdasarkan pengertian tersebut maka yang dimaksud dengan kegiatan dalam penelitian ini adalah aktivitas kelompok belajar siswa kelas IV dan V SD Negeri UnsilSter I di luar jam belajar sekolah”.
Terima Kasih.
Untuk pesan makalah/skripsi hub: 0856-6476-1717