Mar 29, 2013

Pendidikan Teknologi Di Indonesia


Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan media dewasa ini, institusi pendidikan berbasis TI di Indonesia menjadi sorotan.  Maraknya kebutuhan SDM dibidang TI yang salah satunya tentu saja datang dari kalangan kampus menuntut lulusan yang handal dan dapat diserap oleh pasar industri.

Jumlah perguruan tinggi yang memiliki jurusan terkait bidang teknologi informatika mencapai ratusan, namun lulusan jurusan ini hanya berkisar 11% dari seluruh sarjana yang dihasilkan  di Indonesia.

Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh menyatakan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, dibutuhkan lulusan pendidikan teknik yang lebih besar. Menurut Nuh, untuk mengejar ketertinggalan, lulusan teknik ditargetkan naik dari 603.649 orang pada tahun 2010 menjadi 1.116.493 orang pada tahun 2015. Sehingga jumlah mahasiswa teknik di Indonesia mencapai 15% pada 2015.

Namun hal itu bukan sesuatu yang mudah. Untuk menambah 1% saja dibutuhkan 50.000 lulusan mahasiswa teknik. Universitas Indonesia misalnya, kini memiliki 5.000 mahasiswa teknik sehingga diperkirakan menghasilkan seribu lulusan per tahunnya. Sementara ITB dan ITS masing-masing sekitar 2.500 dan 3.000 per tahun. Sehingga pertumbuhannya terbilang minim. ITB, salah satu institusi pendidikan teknik terkemuka di Indonesia mencatat bahwa lulusan tahun 2009-2010 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB menjadi penyuplai wisudawan terbanyak, yaitu  176 wisudawan atau 11,88% dari total wisudawan ITB tahun tersebut.

Sedangkan Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) mewisuda 447 lulusan pada Maret 2011. Dari jumlah tersebut, 90 orang diantaranya adalah lulusan program Sarjana Teknik Informatika. Sedangkan di ITS Surabaya, Fakultas Teknologi Informatika melepas 1000 alumni S1 dan S2dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Secara kuantitas, institusi pendidikan TI sudah sangat menggembirakan. Namun, soal akses pendidikan masih butuh perhatian. Masyarakat di daerah masih harus jauh-jauh ke kota besar untuk belajar TI. “Tidak usah daerah terpencil, daerah seperti Bali saja masih minim lembaga pendidikan TI. Tentu saja lembaga ini termasuk lembaga pendidikan seperti universitas ataupun lembaga vacationalatau kejuruan,” ungkap seorang akademisi TI, I Made Wiryana.

Dari data Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom), pada 2009 ada sebanyak 730 institusi pendidikan tinggi informatika dan komputer di Indonesia baik yang negeri maupun swasta, dengan 1.400 program studi. Jumlah lulusan mahasiswa informatika sekitar 30 ribu per tahun.

Secara kualitas, mengacu data Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), tampak semakin banyak program studi yang terakreditasi. Akreditasi dari BAN-PT  melihat berbagai komponen pendukung proses pendidikan, seperti jumlah dosen, jumlah mahasiswa, kurikulum, fasilitas/infrastruktur, perpustakaan, manajemen, alumni, kerjasama dan komponen lainnya.


Sebagai Ilustrasi, kondisi kualitas program studi terkait TI dapat dilihat dari seberapa banyak program studi yang telah mencapai akreditasi A dibandingkan jumlah program studi. Dari tabel tampak capaian program studi dengan terakreditasi A  masih rata-rata di bawah 10% dibading banyaknya jumlah program studi yang ada di Indonesia, Ini berarti peningkatan kualitas pendidikan masih perlu dilakukan secara berkesinambungan.

Dari hasil perhitungan Webometrics kita harus melihat secara optimis bahwa lembaga pendidikan tanah air memiliki kecenderungan meningkat, baik rangking di tingkat dunia maupun di,kata I Wayan Simri Wicaksana, pengajar di Universitas Gunadarma.

Melihat dari jumlah institusi pendidikan dan SDM yang tersedia, terlihat masih adanya ketimpangan dengan kebutuhan industri yang ada sekarang. Sebagai perbandingan, Korea Selatan, salah satu negara Asia yang unggul dalam industri kreatif digitalnya, ternyata memiliki 100 universitas yang memiliki jurusan animasi dan 50 sekolah kejuruan animasi setingkat SMA.

Meski demikian, beberapa institusi pendidikan di Indonesia mulai banyak menyelenggarakan pendidikan terkait TI dan industri kreatif digital, dengan berbagai jenjang yang ditawarkan. Sejak 2006, di ITB hadir jurusan S2 Teknologi Media Digital dan Game (TMDG), yang menawarkan pendidikan level magister studi teknologi media digital dan game.

Dari segi output, lulusan perguruan tinggi TI menurut Ketua Aptikom Richardus Eko Indrajit belum siap kerja meski sebenarnya memiliki skill yang bagus dalam teknis. Secara keseluruhan Eko menilai kualitas pendidikan TI masih rendah. Hal ini disebabkan kurikulum yang diaplikasikan saat ini tidak relevan lagi dengan dunia kerja. “Belum ada keterkaitan antara kurikulum pendidikan dengan dunia industri yang membutuhkan tenaga kerja. Link and match-nya belum berjalan,”ujar Eko.

Menurut Aptikom beberapa hal yang harus ditekankan guna meningkatkan kualitas pendidikan TI. Antara lain soal kurikulum, pengembangan kompetensi, profesi, sertifikasi, gelar dan sebagainya. “Tapi intinya hanya satu, kita mau saling berbagi dan share. Karena kalau masing-masing maju sendiri akan tidak terasa manfaatnya. Perguruan tinggi itu kan aset utamanya intelectual capital. Kalau hanya dipakai oleh masing-masing perguruan tinggi, maka secara knowledge bisa jadi tidak berkembang,” imbuh Eko.

Institusi pendidikan informal
Selain institusi pendidikan level perguruan tinggi dan dikelola secara formal, kini banyak juga bermunculan institusi pendidikan terkait TI. Pendidikan atau keahlian yang ditawarkan biasanya lebih fokus. Misalnya seperti yang ditawarkamn oleh Hello Motion Academy (HMA).

HMA didirikan pada 8 April 2004 oleh Wahyu Aditya, seorang animator yang pernah memenangkan kompetisi IYCE British Council. HMA bertujuan memajukan dunia animasi Indonesia melalui institusi pendidikan khusus animasi. Hingga kini HMA telah menghasilkan lebih dari 1.000 orang alumni.

Mereka yang mengikuti program di HMA berasal dari berbagai kalangan, mulai dari lulusan SMA, mahasiswa, pegawai bank, dokter, dan lain sebagainya. HMA juga tidak membatasi usia peserta didik. HMA membuka beberapa pilihan keahlian, seperti kelas motion graphic, animation, 3D animation, editing, serta digital imaging. []


EmoticonEmoticon