Manila: Pemerintah Filipina menyambut pembebasan 21 tentara pasukan penjaga perdamaian PBB setelah mereka dibebaskan pemberontak Suriah dan menyeberang ke Jordania.
Para tentara, anggota pasukan PBB yang memantau gencatan senjata 1974 antara Suriah dan Israel, diculik Rabu (6/3).
"Pemerintah Filipina dan warganya menyampaikan penghargaan yang mendalam kepada pemerintah Jordania dan para pejabat militer atas keberhasilan dengan selamat melewati penyeberangan ke Jordania untuk ke-21 penjaga perdamaian Filipina kami," kata juru bicara militer Kolonel Arnulfo Burgos.
Arnulfo mengatakan komandan batalion pasukan penjaga perdamaian dan salah satu petugas dibebaskan secara pribadi dikonfirmasi melalui telepon bahwa mereka dalam tahanan Jordania.
"Ke-21 tentara penjaga perdamaian berada dalam tahanan patroli perbatasan Yordania. Duta Besar Filipina berkoordinasi langsung dengan pihak berwenang
Jordania dan siap untuk menerima 21 petugas penjaga perdamaian itu," katanya kepada wartawan.
Dia mengatakan komandan kelompok itu sudah bertemu dengan orang-orang yang dibebaskan, dan menambahkan bahwa mereka akan tinggal di satu hotel di Amman selama dua hari sebelum ditransfer kembali ke Pasukan Pengamat Perdamaian PBB (UNDOF).
Juru bicara pemerintah Yordania Samih Maaytah sebelumnya mengatakan pasukan tersebut telah tiba di negaranya Sabtu.
Departemen Luar Negeri Filipina juga menekankan ketidakberpihakan orang-orang UNDOF yang bertugas dan meminta semua pihak untuk menghormati kebebasan bergerak dan keselamatan mereka.
Para sandera adalah bagian dari kekuatan 300-anggota tentara Filipina yang dikerahkan pada pasukan penjaga perdamaian PBB sejak November tahun lalu. (Ant/Nav)
metrotvnew
EmoticonEmoticon