Ramallah: Militer Israel, Sabtu (9/3), menghalangi pesta perkawinan simbolis yang bertujuan memprotes tindakan Israel menghalangi reuni keluarga Palestina yang tinggal di Tepi Barat Sungai Jordan dan Israel.
Mempelai perempuan adalah seorang perempuan Palestina dari Kota Nazareth di Israel dan pengantin lelaki adalah pemuda Palestina dari Ramallah, Tepi Barat.
Beberapa saksi mata mengatakan militer Israel mendirikan penghalang di jalan yang menghubungkan Ramallah dan Jerusalem untuk mencegah rombongan perkawinan itu sampai ke Kota Kecil Hezma, tempat pernikahan direncanakan diadakan.
Perkawinan simbolis tersebut --yang diselenggarakan oleh satu kelompok pegiat Palestina, Kampanye Palestina bagi Pencabutan Hukum Rasis Israel yang Menolak Penyatuan Keluarga-- bertujuan memprotes tindakan Israel menentang reuni keluarga Palestina yang tinggal di Tepi Barat dan Israel.
"Israel tak mengizinkan orang Palestina yang tinggal di Israel dan Tepi Barat bersatu kembali," kata Musataf Barghouti, Ketua Organisasi Gagasan Nasional Palestina.
Orang yang mestinya menjadi mempelai pria, Hazem Abu Hilal--yang menghirup gas air mata ketika militer Israel membubarkan rombongan perkawinan itu, memberitahu Xinhua-- tujuan perkawinan tersebut ialah untuk mengungkap kebijakan rasisme yang diterapkan oleh Israel.
Hukum Israel menghalangi perempuan Palestina yang tinggal di Israel dan memegang tanda pengenal Israel menikah dengan orang Palestina yang tinggal di Tepi Barat dan hidup bersama.
metrotvnews
(tmd/widya)
EmoticonEmoticon