Feb 1, 2013

Suriah Mengancam Akan Balas Serangan Udara Israel

jet tempur Israel (AFP)
Pemerintah Suriah mengancam akan membalas serangan udara Israel yang dilancarkan ke pusat riset militer negara itu. Sementara pemerintah Israel sejauh ini tetap tak berkomentar mengenai serangan tersebut.

"Israel dan negara-negara yang melindunginya bertanggung jawab atas serangan udara itu," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Suriah seperti dilaporkan kantor berita Suriah, SANA seperti dilansir AFP, Jumat (1/2/2013).

Kementerian menegaskan, Suriah berhak mempertahankan wilayah dan kedaulatannya. Suriah pun meminta semua badan-badan PBB yang berkompeten untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan atas pelanggaran besar Israel ini, dan menjamin hal itu tak akan terjadi lagi.

Sementara itu, Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moo menyatakan "keprihatinan mendalam" atas situasi ini. Pemimpin badan dunia itu pun mengimbau semua pihak untuk mencegah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.

Dalam pernyataan di media resmi pemerintah, militer Suriah mengatakan bahwa pesawat tempur Israel melakukan serangan atas pusat penelitian di Jamraya. Serangan ini dilaporkan menewaskan dua orang dan melukai lima orang lainnya.

Namun militer Suriah membantah laporan yang menyebutkan truk-truk yang membawa senjata ke Libanon terkena serangan tersebut. Menurut para diplomat, sasaran serangan Israel tersebut adalah konvoi senjata untuk kelompok militan Islamdi Libanon, Hizbullah.

Serangan Israel ini terjadi di tengah kekhwatiran Israel bahwa rudal dan senjata kimia milik Suriah bisa jatuh ke tangan kelompok militan Islam, seperti Hizbullah.

Sejauh ini pemerintah Israel sama sekali tidak memberi komentar mengenai serangan ke Suriah tersebut.


EmoticonEmoticon