Feb 5, 2013

Rebutan cowok, siswi SMA dipukuli orangtua murid

 Rebutan cowok, siswi SMA dipukuli orangtua murid
Seorang siswi SMA di Tangerang Selatan, babak belur dipukuli orangtua murid hanya karena rebutan cowok. Buntutnya, kasus tersebut pun sampai ke meja hijau karena sang korban L (16), menuntut pelaku.

Sidang digelar di Pengadilan Negeri Tangerang di ruang utama dengan Ketua Majelis Hakim Syamsul Harahap dan dengan JPU Mico Siahaan.

Menurut pengakuan L, peristiwa itu berawal ketika dirinya yang duduk sebagai kakak kelas, yakni kelas III saling ejek dengan adik kelasnya AR, kelas 1 SMA. "Saling ejek di twitter, setelah itu dia mengadu ke orangtuanya," kata L, Selasa (5/2).

Pada Senin, 27 Agustus 2012 siang, dirinya sedang beristirahat bersama dengan teman sekolahnya, yakni Riana dan Lidia. Ketiganya pergi ke Indomaret yang tak jauh dari sekolah.

"Ketika itu saya sedang ingin membeli ice cream. Datang si Rafah bersama ibunya," katanya.

Ketika berada di minimarket tersebut, orangtua R mendekatinya seraya bertanya siapa yang bernama L. "Belum saya menjawab, ibunya langsung memukul saya di mata bagian kanan, lalu memukul kuping bagian sebelah kiri dan kemudian membenturkan saya ke boks ice cream sambil menjenggut, saya sampai jatuh dan diinjak-injak juga sama si R," terangnya.

Sementara itu, orangtua R yakni Veronica mengatakan, tidak benar jika dia datang. "Dia sempat jawab, iya saya L, baru saya tonjok," katanya di hadapan hakim.

Sementara saksi, yang juga orangtua L, yakni Albert menyatakan, seharusnya masalah bisa diselesaikan di ruang kepala sekolah. "Jangan main hakim sendiri. Kalau sudah seperti ini, saya tidak bisa damai. Apalagi orangtuanya sempat ngomong ke saya, kita adu duit saja," ujarnya.

Sementara itu, Syamsul Harahap berharap pihak korban mau memaafkan dan saling berdamai dengan pelaku. "Perkara seperti ini seharusnya tidak sampai di sini, saya berharap bisa diselesaikan," tandasnya.


EmoticonEmoticon