Seorang siswi SMA di Tangerang Selatan, babak belur dipukuli orangtua
murid hanya karena rebutan cowok. Buntutnya, kasus tersebut pun sampai
ke meja hijau karena sang korban L (16), menuntut pelaku.
Sidang
digelar di Pengadilan Negeri Tangerang di ruang utama dengan Ketua
Majelis Hakim Syamsul Harahap dan dengan JPU Mico Siahaan.
Menurut
pengakuan L, peristiwa itu berawal ketika dirinya yang duduk sebagai
kakak kelas, yakni kelas III saling ejek dengan adik kelasnya AR, kelas 1
SMA. "Saling ejek di twitter, setelah itu dia mengadu ke orangtuanya,"
kata L, Selasa (5/2).
Pada Senin, 27 Agustus 2012 siang, dirinya
sedang beristirahat bersama dengan teman sekolahnya, yakni Riana dan
Lidia. Ketiganya pergi ke Indomaret yang tak jauh dari sekolah.
"Ketika itu saya sedang ingin membeli ice cream. Datang si Rafah bersama ibunya," katanya.
Ketika
berada di minimarket tersebut, orangtua R mendekatinya seraya bertanya
siapa yang bernama L. "Belum saya menjawab, ibunya langsung memukul saya
di mata bagian kanan, lalu memukul kuping bagian sebelah kiri dan
kemudian membenturkan saya ke boks ice cream sambil menjenggut, saya
sampai jatuh dan diinjak-injak juga sama si R," terangnya.
Sementara
itu, orangtua R yakni Veronica mengatakan, tidak benar jika dia datang.
"Dia sempat jawab, iya saya L, baru saya tonjok," katanya di hadapan
hakim.
Sementara saksi, yang juga orangtua L, yakni Albert
menyatakan, seharusnya masalah bisa diselesaikan di ruang kepala
sekolah. "Jangan main hakim sendiri. Kalau sudah seperti ini, saya tidak
bisa damai. Apalagi orangtuanya sempat ngomong ke saya, kita adu duit
saja," ujarnya.
Sementara itu, Syamsul Harahap berharap pihak
korban mau memaafkan dan saling berdamai dengan pelaku. "Perkara seperti
ini seharusnya tidak sampai di sini, saya berharap bisa diselesaikan,"
tandasnya.
Feb 5, 2013
Rebutan cowok, siswi SMA dipukuli orangtua murid
Penulis Thoso Muaradua
Diterbitkan 10:22 AM
Artikel Terkait
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
EmoticonEmoticon