Feb 5, 2013

Isu politik uang warnai penjaringan calon gubernur Jateng

 Isu politik uang warnai penjaringan calon gubernur Jateng
Dugaan politik uang mewarnai proses rekomendasi penetapan calon gubernur dari DPP PDI Perjuangan. Saat ini beredar kabar sudah ada empat nama yang akan digodok untuk dipilih salah satu di Pilgub Jateng.

Salah satu dari empat balon calon gubernur (cagub) yaitu Hadi Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jateng yang mendaftarkan dirinya ke DPP PDI P dikabarkan menyetor sejumlah uang untuk melancarkan proses rekomendasi.

Beredar pesan singkat (SMS), Hadi diduga menyetorkan uang senilai Rp 35 miliar. Pesan singkat ini beredar di kalangan wartawan, politisi Jateng serta di lingkungan pejabat Pemprov Jateng.

Uang pelicin itu diserahkan Hadi melalui dua orang kader. Kader pertama dari pengurus yaitu Ketua DPD PDI P Jateng Agustina Wilujeng dan Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Bambang Wuryanto yang juga Ketua Bidang Migas dan ESDM DPP PDI P.

Sms atau pesan singkat tudingan keterlibatan mereka diterima merdeka.com dari nomor ponsel 085868020391 berbunyi;

"Info-hadi prabowo blg ke kolega2 dktnya kl sdh byr 35 m unt dpt rekom dari pdip sbg jateng-1. Yg jd broker agustina wilujeng dan bambang wuryanto."

Namun, saat merdeka.com berupaya mengkonfirmasi nomor itu awalnya nada panggilan masuk namun tidak diangkat. Saat coba terus menghubungi, nomor tersebut tidak aktif.

Kabar ini juga diamini salah satu orang dekat. "Informasinya dari orang ring satu disekitar HP sudah diberikan Rp 20 miliar dari total Rp 40 miliar yang dijanjikan HP untuk mendapatkan rekomendasi. Setelah rekomendasi turun ke HP akan ditutup sebesar Rp 40 miliar itu totalnya,"ungkap sumber dekat HP yang tidak ingin disebutkan namanya saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (5/2).

Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng (DPD PDI P) Agustina Wilujeng membantah jika dirinya menjadi 'broker money politic'. "Waspada saja. Soalnya SMS soal Pak Hadi Prabowo sudah setor Rp 35 miliar itu tidak benar. Saya saja juga tidak punya nomornya Pak Hadi Prabowo. Saya kira Pak Hadi Prabowo tidak sebodoh itu mau menyetor uang hanya Rp 35 miliar. Kalau Rp 200 miliar atau lebih itu baru bisa dipertanyakan. Kayaknya ada pihak-pihak yang sengaja hembuskan itu," ungkap Agustina Wilujeng kepada merdeka.com.

Agustina menyatakan upaya menghembuskan isu dilakukan oleh pihak yang tidak menyenangi figur Hadi Prabowo. Selain itu, upaya menghembusan isu politik uang yang diduga dilakukan partai pesaing di Pilgub Jateng untuk merendahkan kecerdasan beberapa tokoh partai.

"Yah memang isunya itu santer. Itu tidak benar. Justru itu dilakukan menunjukan bahwa orang yang menghembuskan isu merendahkan tingkat kecerdasan orang. Kalau ada isu uang kepada saya itu salah alamat," tegas Agustina.

Agustina juga mengaku memperoleh sms gelap yang sama dan dinilainya tidak bertanggung jawab itu. Bahkan sempat menunjukan sms gelap berisi tudingan terkait dugaan 'money politic' ke salah satu balon cagub DPP PDI P yang juga Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ganjar Pranowo.

"SMS itu saya tunjukan ke mas Ganjar saat bertemu di acara pernikahan salah satu kader PDI Perjuangan di Solo, Jateng. Dia hanya tertawa sambil bilang, halah Mbak sms kayak begitu dipikir. Kalau jumlahnya ratusan miliar baru perlu dipertanyakan dan diselidiki," ungkap Agustina.


merdekacom


EmoticonEmoticon