Feb 11, 2013

Pakai Selendang Saat Ibadah di Yerusalem, 10 Wanita Ditahan Polisi Israel

Ilustrasi
Yerusalem - - Polisi Israel menahan 10 wanita karena mengenakan selendang sembahyang di lokasi sakral penganut Yahudi. Tradisi kepercayaan Ortodoks memberlakukan larangan tertentu bagi kaum wanita saat beribadah di lokasi suci tersebut.

Seperti dilansir Reuters, Senin (11/2/2013), insiden ini terjadi di Tembok Barat yang berada di kawasan kota tua Yerusalem. Tembok Barat yang dikenal sebagai situs sakral bagi penganut Yahudi ini berada di bawah hukum Ortodoks yang tegas.

Aturan tersebut melarang setiap wanita untuk berdoa mengenakan selendang sembahyang atau semacam pashmina saat beribadah atau membaca kitab suci di depan publik. Larangan tersebut tidak berlaku untuk kaum pria.

Di antara mereka yang ditahan, terdapat seorang rabbi wanita bernama Susan Silverman, kemudian dua warga negara Amerika Serikat (AS), serta warga Israel anggota 'Women of the Wall' yang memperjuangkan persamaan hak bagi perempuan dan pria dalam beribadah. Organisasi perempuan tersebut memang menggelar doa rutin di Tembok Barat setiap bulannya.

Menurut Silverman, polisi menahan sejumlah wanita termasuk putrinya yang berusia 17 tahun karena mereka menolak melepaskan selendang yang dikenakan. Ada sekitar 100 wanita yang saat kejadian tengah berdoa di lokasi.

"Mereka (polisi) bilang 'lepaskan selendang kalian' dan kami bilang 'tidak'," terang Silverman melalui telepon dari kantor polisi setempat.

Menanggapi insiden ini, juru bicara Kepolisian Israel Micky Rosenfeld menyatakan, wanita-wanita tersebut ditahan karena melanggar aturan yang berlaku. Menurut Rosenfeld, aturan Ortodoks sudah diberlakukan sejak beberapa dekade lalu demi menghindari pertikaian antar kelompok saat beribadah di Tembok Barat.

(tmd)


EmoticonEmoticon