AFP
Dua hari setelah uji
coba nuklir Korea Utara (Korut), pemerintah Korea Selatan (Korsel)
mengumumkan rencana peluncuran rudalnya. Rudal milik Korsel ini diklaim
mampu menjangkau wilayah Korut, bahkan hingga ke kantor pemimpin Korut,
Kim Jong-Un.Untuk menunjukkan kehebatan rudalnya, Kementerian Pertahanan Korsel sengaja mengundang sejumlah wartawan setempat. Mereka menunjukkan video khusus tentang aktivitas peluncuran rudal mereka dari kapal perang dan kapal selam.
"Rudal jelajah yang ditunjukkan hari ini merupakan senjata yang bisa dikendalikan yang mampu mengidentifikasi dan menyerang jendela kantor markas komando Korut," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan, Kim Min-Seok seperti dilansir AFP, Kamis (14/2/2013).
Lebih lanjut, Kim menyatakan, rudal Korsel tersebut memiliki kekuatan penghancur yang mematikan. Rudal tersebut, menurut Kim, juga mampu melawan aktivitas musuh selama masa perang.
Sikap Korsel yang sedikit keras ini dipicu oleh uji coba nuklir yang dilakukan Korut pada Selasa (12/2) lalu. Uji coba nuklir yang ketiga kali tersebut menunjukkan kekuatan yang lebih kuat dari uji coba sebelumnya pada tahun 2006 dan 2009 lalu.
"Dengan rudal ini, kita mampu menyerang segala macam fasilitas dan bangunan, perlengkapan ataupun target-target individu di seluruh wilayah Korut, pada waktu kapanpun yang kami pilih," ucap Mayor Jenderal Ryu Young-Jeo dari militer Korsel.
Pada Selasa (12/2) kemarin, Korut mengklaim keberhasilannya melakukan uji coba nuklir tingkat tinggi. Uji coba ini sempat menimbulkan spekulasi karena awalnya diduga sebagai gempa bumi. Negara-negara barat maupun PBB langsung bereaksi keras atas uji coba ini. Beramai-ramai mereka menuding Korut telah melanggar resolusi PBB yang melarang Korut melakukan pengembangan rudal maupun nuklir.
(Dotinfo)
EmoticonEmoticon