May 24, 2015

PM Irak janji bakal rebut kembali Ramadi dalam waktu dekat


Perdana Menteru Irak Haider al-Abadi sesumbar bakal merebut kembali Kota Ramadi yang dikuasai para militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dia mengatakan akan melakukan hal tersebut dalam waktu dekat.
Dikutip dari stasiun televisi BBC, Senin (25/5), PM Irak tersebut membutuhkan bantuan asing untuk dapat menggempur ISIS.
"Pasukan militer Irak sedang mengalami krisis jumlah, setelah pertempuran besar ISIS pada tahun lalu, ditambah pertempuran perebutan Ramadi pekan lalu makin membuat jumlah pasukan militer kami sangat kurang dari segi jumlah," cetus Abadi.
Disisi lain, dilansir melalui CNN pada Minggu (24/5), Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Ash Carter malah berkomentar jika Irak sebenarnya tidak berniat untuk menggempur balik ISIS. Mundurnya pasukan Irak di Ramadi dirasa seperti memberikan kemenangan secara bebas kepadsa ISIS.
"Mereka menarik mundur pasukan seperti tidak ada kehendak untuk terus bertahan, walau memang dalam faktanya mereka kalah dalam jumlah," cetus Carter.
Menanggapi pernyataan tersebut, Abadi merasa terkejut, dan meyakini jika Carter memperoleh info yang keliru.
"Mundurnya pasukan kami adalah sebagian dari taktik, gempuran tank baja ISIS bagaiakn 'nuklir kecil' yang mewajibkan kami berpikir cerdik saat itu," ucap Abadi.
"Sangat sedih memang merelakan Ramadi direbut ISIS, namun yakinlah Irak akan mengambil alih kembali kota itu dalam waktu dekat," pungkasnya.
Pekan lalu, ISIS mengklaim telah berhasil merebut salah satu kota terpenting di Irak, Kota Ramadi. Mereka mengatakan setelah pertempuran hampir seminggu di Ramadi, militan berhasil membangun basis bagi pasukan regu 8 di kota tersebut. Termasuk merebut tank dan peluncur rudal milik Tentara Irak.
"Kami telah menghabisi puluhan tentara murtad," tulis pernyataan ISIS.