Perdana Menteri Australia Tony Abbott berjanji akan meningkatkan hubungan dengan Indonesia dan menulis surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), setelah munculnya perselisihan tentang penyadapan telepon dilakukan Negeri Kangguru itu.
"Salah satu tugas dasar pemerintahan saya adalah untuk memastikan
bahwa hubungan kami dengan Indonesia akan terus kuat dan lebih kuat,"
kata Abbott di Sydney pada hari ini, seperti dilansir situs
bloomberg.com, Sabtu (23/11).
"Saya telah menulis surat kepada Presiden Yudhoyono dan surat itu
sekarang dalam proses penyampaian," lanjut dia. Namun dia menolak untuk
mengomentari apa isi surat itu.
SBY sebelumnya menyerukan dihentikannya kerjasama dengan pemerintahan
Abbott terkait pencari suaka, operasi militer, dan menarik duta besar
Indonesia dari Canberra pada pekan lalu, setelah meningkatnya ketegangan
di tingkat tertinggi dalam 14 tahun terakhir di tengah klaim penyadapan
telepon terhadap SBY, istrinya, dan beberapa pejabat Indonesia pada 2009 silam.
Pada Selasa pekan lalu, Abbott mengatakan bahwa Australia tidak perlu
meminta maaf kepada Indonesia atas langkah-langkah yang dia sebut
sebagai tindakan untuk mempertahankan negara.
Meski Abbott mengatakan dirinya menyesal atas segala hal yang membuat malu Presiden SBY, namun dia tetap mempertahankan langkah-langkah keamanan dilaksanakan oleh pemerintahan sebelumnya itu.
"Australia sangat menghormati Indonesia, baik pemerintah maupun rakyatnya," ucap Abbott. "Saya menganggap Presiden SBY sebagai teman baik Australia, bahkan salah satu sahabat terbaik di dunia."
"Karena itulah saya dengan tulus menyesali segala hal yang telah membuat malu SBY di media-media."