Sering minum minuman berpemanis memiliki risiko lebih tinggi terkena
kanker endometrium atau lapisan pada dinding rahim. Hal ini berlaku
terutama yang sudah mengalami menopause, seperti diungkap penelitian
terbaru.
Penelitian juga menemukan bahwa semakin banyak jumlah pemanis dalam minuman yang dikonsumsi, semakin tinggi pula risiko yang dihadapi oleh wanita. Selain itu, wanita yang mengonsumsi 60 takaran minuman berpemanis juga memiliki risiko kanker 78 persen lebih tinggi.
Hasil ini didapatkan setelah peneliti memperhitungkan faktor lain seperti olahraga, diabetes, merokok, dan BMI. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti berpendapat bahwa faktor pemicu kanker lapisan dinding rahim yang terbesar adalah minuman berpemanis.
Meski penelitian ini menemukan kaitan antara minuman berpemanis dengan kanker endometrial, namun hingga kini masih tak jelas penyebab keduanya. Namun peneliti berpendapat bahwa minuman berpemanis bisa meningkatkan kemungkinan wanita mengalami obesitas yang nantinya meningkatkan risiko kanker.
"Wanita obesitas cenderung memiliki estrogen yang lebih tinggi dan insulin yang tinggi dibandingkan dengan wanita dengan berat badan normal," ungkap ketua peneliti Maki Inoue-Choi dari University Minnesota School of Public Health, seperti dilansir oleh Live Science (22/11).
Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa wanita lanjut usia yang telah mengalami menopause dan mereka yang menggunakan terapi hormon estrogen memiliki risiko kanker endometrial lebih tinggi.
Meski hal ini berlaku pada minuman berpemanis buatan, uniknya makanan manis seperti kue dan permen tidak menyebabkan kenaikan risiko kanker endometrial. Begitu juga dengan gula yang terdapat pada buah-buahan.
Penelitian juga menemukan bahwa semakin banyak jumlah pemanis dalam minuman yang dikonsumsi, semakin tinggi pula risiko yang dihadapi oleh wanita. Selain itu, wanita yang mengonsumsi 60 takaran minuman berpemanis juga memiliki risiko kanker 78 persen lebih tinggi.
Hasil ini didapatkan setelah peneliti memperhitungkan faktor lain seperti olahraga, diabetes, merokok, dan BMI. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti berpendapat bahwa faktor pemicu kanker lapisan dinding rahim yang terbesar adalah minuman berpemanis.
Meski penelitian ini menemukan kaitan antara minuman berpemanis dengan kanker endometrial, namun hingga kini masih tak jelas penyebab keduanya. Namun peneliti berpendapat bahwa minuman berpemanis bisa meningkatkan kemungkinan wanita mengalami obesitas yang nantinya meningkatkan risiko kanker.
"Wanita obesitas cenderung memiliki estrogen yang lebih tinggi dan insulin yang tinggi dibandingkan dengan wanita dengan berat badan normal," ungkap ketua peneliti Maki Inoue-Choi dari University Minnesota School of Public Health, seperti dilansir oleh Live Science (22/11).
Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa wanita lanjut usia yang telah mengalami menopause dan mereka yang menggunakan terapi hormon estrogen memiliki risiko kanker endometrial lebih tinggi.
Meski hal ini berlaku pada minuman berpemanis buatan, uniknya makanan manis seperti kue dan permen tidak menyebabkan kenaikan risiko kanker endometrial. Begitu juga dengan gula yang terdapat pada buah-buahan.