Sep 1, 2013

Membaca Benjolan pada Payudara


Kanker payudara adalah penyakit pembunuh wanita nomor satu di Indonesia dan menempati urutan kelima penyakit paling mematikan di dunia. Karena bahayanya itulah, WHO mengampanyekan upaya pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan cara meraba kemunculan benjolan pada payudara. Tetapi, tak perlu panik dulu apabila Anda menemukan benjolan karena kemunculannya tidak selalu menandakan kanker. Berikut cara membedakannya:
1. Benjolan Halus
Gejalanya: Benjolan berbentuk bulat dan terasa halus seperti balon air ketika diraba. Saat ditekan, benjolan tampak seperti berpindah tempat dan kemungkinan akan menimbulkan rasa sakit. Ukurannya bisa berbeda-beda, mengikuti perubahan hormon pada periode menstruasi.
Apakah itu? Kista atau kantung yang berisi cairan.
Penyebabnya: Perubahan hormon yang terjadi di sepanjang periode menstruasi. Sebanyak 30% wanita berusia 35 sampai 50 tahun pernah mengalaminya.
Apa yang harus dilakukan? Lakukan USG untuk mendeteksi apakah benjolan tersebut berisi cairan atau massa solid. Jika berisi cairan, maka dokter akan melakukan tindakan penyedotan dengan menggunakan jarum suntik hingga kista mengempis.
2. Cairan
Gejalanya: Cairan yang menetes dari kedua puting payudara.
Apakah itu? Pengeluaran hasil produksi kelenjar susu atau adanya tumor pada saluran susu.
Penyebabnya: Masalah pada kelenjar tiroid atau kelenjar getah bening. Kemungkinan lain adalah kondisi kehamilan, efek samping pil KB, dan stimulasi pada payudara. Tetapi Anda perlu waspada pula, sebab terkadang gejala ini dapat pula menandakan munculnya kanker payudara.
Apa yang harus dilakukan? Konsultasikan pada dokter untuk memastikan penyebabnya, agar Anda bisa segera mendapatkan pengobatan yang diperlukan.
3. Benjolan Berisi Massa Lunak
Gejalanya: Benjolan terasa lembut dan kenyal, seringkali muncul disertai payudara yang terasa melunak pada saat-saat menjelang menstruasi. Terkadang disertai pula oleh rasa sakit.
Apakah itu? Perubahan fibrokistik pada payudara.
Penyebabnya: Fluktuasi hormon estrogen dan progesteron yang mengakibatkan penebalan pada jaringan payudara. Kondisi ini dialami lebih dari 50% wanita hingga tiba waktunya menopause.
Apa yang harus dilakukan? Redakan rasa sakit dengan meminum obat pereda nyeri serta mengenakan bra dengan penyangga yang baik. Batasi pula asupan lemak dan kafein dalam makanan Anda sehari-hari. Konsultasikan pada dokter apabila kondisi ini terus berulang.
4. Benjolan Berisi Massa Solid
Gejalanya: Benjolan terasa kenyal cenderung keras, berbentuk bulat, dan bisa bergerak kala ditekan tanpa menimbulkan rasa sakit.
Apakah itu? Fibroadenoma atau tumor jinak.
Penyebabnya: Perubahan hormonal yang biasanya dialami wanita berumur 20-an hingga 30-an tahun.
Apa yang harus dilakukan? Lakukan mamografi untuk mendeteksi penyebabnya secara pasti. Apabila ukuran tumor terlalu besar, kemungkinan dokter akan mengangkatnya dengan melakukan pembedahan.
5. Benjolan Berisi Massa Keras
Gejalanya: Benjolan terasa keras, padat, memiliki sisi yang tidak beraturan, dan tidak bergerak ketika ditekan.
Apakah itu? Tumor berbahaya atau kanker
Penyebabnya: Hingga kini belum ada dokter maupun peneliti yang bisa memastikan apa penyebab kanker.
Apa yang harus dilakukan? Segera konsultasikan pada dokter untuk melakukan mamografi dan mendapatkan penanganan selekasnya.
Setelah mengetahui cara membaca hasilnya, lakukanlah pemeriksaan payudara sendiri secara rutin setidaknya satu bulan sekali untuk memastikan kondisi kesehatan Anda.

berbagai sumber


EmoticonEmoticon