Data tersebut tercatat pada Kementerian Kesehatan China menunjukkan bahwa sejak tahun 1971, atau tepatnya beberapa saat sebelum pemerintah China mengimbau warganya untuk membatasi jumlah anak. Tercatat secara jelas hingga tahun 2010, terdapat total 328,9 juta kasus aborsi yang terjadi di negara yang berpenduduk 1,35 miliar jiwa ini.
Demikian seperti dilansir AFP, Sabtu (16/3/2013).
Pemerintah China mulai memperkenalkan kebijakan satu-anak-cukup pada awal tahun 1980-an. Tujuan utama kebijakan ini adalah demi mengendalikan pertumbuhan penduduk yang terlalu pesat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Namun pemerintah China memberlakukan pengecualian, yakni bagi warga di pedesaan, kelompok etnis tertentu dan pasangan yang keduanya sama-sama anak tunggal.
Di bawah kebijakan tersebut, setiap keluarga di wilayah perkotaan hanya diperbolehkan memiliki satu anak saja, sedangkan keluarga yang tinggal di pedesaan diperbolehkan memiliki dua anak jika anak pertama berjenis kelamin perempuan. Bagi yang melanggar kebijakan tersebut diwajibkan membayar denda kepada pemerintah.
Namun seiring perkembangan zaman, kebijakan tersebut mulai mendapat kritikan. Terutama dari kelompok-kelompok HAM yang menyebut kebijakan tersebut terlalu keras dan cederung melanggar HAM. Terlebih, kebijakan tersebut memicu maraknya praktik aborsi.
Menanggapi kritikan tersebut, baru-baru ini pemerintah China mengumumkan langkah reformasi dalam program keluarga berencana. Salah satunya dengan meleburkan Komisi Keluarga Berencana dan Penduduk Nasional yang mengawasi langsung kebijakan tersebut ke dalam Kementerian Kesehatan.
"Setelah reformasi dilakukan, pemerintah China akan mempertahankan dan meningkatkan kebijakan keluarga berencana," jelas Sekjen Dewan Nasional, Ma Kai saat mengumumkan peleburan ini seperti dikutip kantor berita Xinhua.
Dengan adanya peleburan ini, kebijakan satu-anak-cukup tetap diberlakukan, namun dengan ketentuan yang sedikit direvisi. Bagaimanapun juga, kebijakan ini cukup banyak membantu pengendalian penduduk China. Jika tanpa kebijakan ini, diperkirakan populasi China akan mencapat 400 juta jiwa lebih banyak daripada saat ini.
EmoticonEmoticon