Mar 27, 2013

AS Anggap Serius Ancaman Korut Serang Markas Militer di Hawaii & Guam



Washington - Amerika Serikat (AS) menanggapi ancaman yang dilontarkan Korea Utara (Korut) terhadapnya. AS menyatakan pihaknya menganggap sangat serius ancaman Korut untuk menyerang markas militer AS di Hawaii dan Guam.

"Kami sangat prihatin terhadap setiap ancaman yang dilontarkan oleh Korut. Kami menganggap setiap perkataan dan tindakan mereka, sangat serius. Mereka harus berhenti mengancam perdamaian -- yang sama sekali tidak akan menolong siapa pun," ujar juru bicara Pentagon, George Little, seperti dilansir AFP, Rabu (27/3/2013).

Ancaman ini dilontarkan pada Selasa (26/3) kemarin, di mana Korut mengklaim seluruh unitnya, termasuk unit roket, bersiaga melakukan serangan. Militer Korut dengan terang-terangan mengancam akan menyerang wilayah AS, terutama markas militer di Hawaii dan Guam, dan juga menyerang Korea Selatan (Korsel).

Menurut Little, sikap Korut yang sering melontarkan ancaman ini merupakan pola yang sengaja dijalankan Korut untuk meningkatkan ketegangan dan mengintimidasi pihak lain.

"Korut tidak akan mendapat apapun dengan setiap ancaman atau provokasi semacam ini, yang ada justru Korut semakin terisolasi dan merusak upaya internasional untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia," tegas Little.

"Kami siap merespon setiap hal darurat yang terjadi," imbuhnya.

Wujud keseriusan AS dalam menghadapi ancaman AS ini ditunjukkan melalui peningkatan sistem pertahanan yang dilakukan militer AS. Dua pekan lalu, AS menyatakan, pihaknya menambah sekitar 30 rudal interceptor di sepanjang wilayah pantai California dan Alaska.

Hal sebagai upaya antisipasi atas kemungkinan serangan rudal Korut ke wilayah AS. Dijadwalkan seluruh interceptor tersebut akan selesai dipasang pada 2017 mendatang.

"Keptusan untuk menambah interceptor di daratan di wilayah Alaska merupakan langkah besar menanggapi ancaman Korut dan pengembang program nuklir mereka. Sudah sangat jelas," terang Little.

"Biar saya perjelas, bahwa kami siap memenuhi kewajiban kami dalam melindungi AS, Korsel dan sekutu kami," tandasnya.

Dalam ancamannya, Korut menyatakan siap menyerang seluruh markas militer AS di wilayah Asia-Pasifik. Pernyataan Korut ini dikeluarkan beberapa saat setelah Presiden Korsel Park Geun-hye mengimbau Korut untuk meninggalkan program nuklir dan rudalnya. Presiden Park mendorong Korut untuk mengubah haluan militernya seiring semakin meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea.

Bahkan, selama beberapa bulan terakhir pemimpin Korut Kim Jong-un sibuk memantau unit-unit militernya. Mulai dari mengawasi latihan artileri dan pesawat tanpa awak hingga menyampaikan pidato berapi-api soal serangan mematikan terhadap musuh-musuh Korut.


EmoticonEmoticon