Foto: Orange
Maguid Amil menolak untuk ditangkap setelah didekati oleh petugas polisi, di Provinsi Maguindanao pada Jumat 8 Februari. Ketika hendak ditangkap, Amil memegang granat dan melepaskan tembakan ke arah polisi.
"Granat yang dibawanya tidak meledak. Tetapi polisi melepaskan tembakan balasan kepada Amil yang kemudian menewaskannya," ujar Kepala Polisi Melencio Mina, seperti dikutip AFP, Sabtu (9/2/2013).
Klan Ampatuan yang dianggap sebagai klan terkuat di Provinsi Maguindanao, Filipina dianggap sebagai pelaku utama dari Kasus yang menewaskan 57 orang dari klan Mangudadatu. Selama ini Klan Mangudadatu dianggap sebagai rival politik klan Ampatuan.
Mayat dari 57 rival politik Ampatuan ditemukan di sebuah kuburan massal di wilayah pegunungan Provinsi Maguindanao, pada November lalu. Para korban yang dibunuh secara brutal itu, sebagian besar berkelamin perempuan. Korban di antaranya, istri dari pemimpin klan Ampatuan, yakni Toto Mangudadatu.
Andal Ampatuan junior dianggap sebagai sosok tersangka utama dari peristiwa berdarah ini. Sementara ayahnya, Andal Amapatuan Sr, juga turut didakwa atas tindakan pembantaian. Namun Ampatuan sr membantah keterlibatannya dalam kasus tersebut.(tmd)
EmoticonEmoticon