Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad (Foto: Reuters)
BUENOS AIRES - Pemimpin Yahudi Argentina
menentang kesepakatan yang dilakukan antara Presiden Iran Mahmoud
Ahmadinejad dengan Presiden Cristina Fernandez. Kesepakatan ini terkait
peristiwa pengeboman yang terjadi di sebuah sinagoga di Argentina.
Seperti dilansir Associated Press, Minggu (9/2/2013), Komunitas Yahudi Argentina mencurigai kesepakatan itu tengah diajukan kepada pihak Kongres Argentina, untuk disetujui.
Sebelumnya Presiden Fernandez mengatakan, akan memajukan investigasi dalam serangan teroris teburuk di Argentina itu. Pengeboman yang terjadi di sebuah rumah ibadah Yahudi pada 1994 tersebut, menewaskan 85 orang.
Iran menjadi pihak yang dianggap bersalah dalam penyarangan tersebut. Kesepakatan itu menyerukan sebuah "komisi kebenaran" dan memungkinkan untuk Jaksa Argentina mempertanyakan tersangka Iran di Teheran.
Pemimpin Yahudi Guillermo Borger dan Julio Schlosser mengatakan, mereka khawatir bahwa pihak yang bertanggung jawab bisa dibiarkan lolos. Kesepakatan itu juga membatasi interogasi terhadap lima tersangka dalam peringatan Interpol, termasuk Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi.
Schlosser mengatakan, ada beberapa tersangka lain yang berpangkat tinggi dalam Pemerintahan Iran. Pejabat yang menjadi target penangkapan antara lain,mantan Presiden Iran Akbar Hashemi Rafsanjani, mantan Menteri Luar Negeri Ali Akbar Velayati dan mantan Duta Besar Iran untuk Argentina Hadi Soleimanpour.(tmd)
Seperti dilansir Associated Press, Minggu (9/2/2013), Komunitas Yahudi Argentina mencurigai kesepakatan itu tengah diajukan kepada pihak Kongres Argentina, untuk disetujui.
Sebelumnya Presiden Fernandez mengatakan, akan memajukan investigasi dalam serangan teroris teburuk di Argentina itu. Pengeboman yang terjadi di sebuah rumah ibadah Yahudi pada 1994 tersebut, menewaskan 85 orang.
Iran menjadi pihak yang dianggap bersalah dalam penyarangan tersebut. Kesepakatan itu menyerukan sebuah "komisi kebenaran" dan memungkinkan untuk Jaksa Argentina mempertanyakan tersangka Iran di Teheran.
Pemimpin Yahudi Guillermo Borger dan Julio Schlosser mengatakan, mereka khawatir bahwa pihak yang bertanggung jawab bisa dibiarkan lolos. Kesepakatan itu juga membatasi interogasi terhadap lima tersangka dalam peringatan Interpol, termasuk Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi.
Schlosser mengatakan, ada beberapa tersangka lain yang berpangkat tinggi dalam Pemerintahan Iran. Pejabat yang menjadi target penangkapan antara lain,mantan Presiden Iran Akbar Hashemi Rafsanjani, mantan Menteri Luar Negeri Ali Akbar Velayati dan mantan Duta Besar Iran untuk Argentina Hadi Soleimanpour.(tmd)
EmoticonEmoticon