Feb 14, 2013

Jakarta Monorail Gandeng Perusahaan Suryadjaya, Ini Tanggapan Ahok


 

PT Jakarta Monorail yang telah ditunjuk menggarap monorel DKI Jakarta telah memutuskan menggandeng Ortus Holdings milik pengusaha Edward Suryadjaya ketimbang Kalla Group. Apa pendapat Wakil Gubernur DKI Basuki T. Purnama (Ahok)?

Dikatakan Ahok, Pemprov DKI tidak akan serta merta ikut campur terhadap pilihan Jakarta Monorail tersebut. Ahok mengatakan, Pemprov DKI akan mengkroscek kapabilitas finansial dari investor yang dipilih Jakarta Monorel.

"Nanti saja kita lihat bagaimana, Pak Gubernur siap-siap kalau monorelnya nggak ada duit ya nggak membangun. Sampai sekarang nggak tahu ada duit atau nggak ada duit mereka itu," ujar Ahok sembari berjalan pulang dari Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (14/2/2013).

Ahok menyatakan, proyek monorel ini sangat bergantung pada ketersediaan modal. Pemprov DKI tidak akan menolak apabila investor yang digandeng Jakarta Monorail memiliki uang untuk investasi monorel tersebut.

"Itu yang penting setor uang, kita tidak tahu masalahnya bagaimana. Tunggu uang saja," pungkas Ahok sembari masuk Toyota Land Cruiser bernopol B1699 RFR.

Sebelumnya diberitakan, Kalla Group mengaku menyanggupi menyediakan dana segar Rp 7 triliun kepada Jakarta Monorail untuk melanjutkan proyek monorel DKI jalur green line dan blue line.

Rencana itu dibuat, sebelum Jakarta Monorail memilih perusahaan milik Edward Soeryadjaya, Ortus Holdings yang bersedia menyediakan dana senilai US$ 300 juta atau setara Rp 2,88 triliun sebagai pemegang saham mayoritas.

Selain itu, Ahok juga berharap Jakarta Monorail bisa menggunakan kereta lokal yang saat ini sudah diproduksi. Indonesia telah memiliki produsen monorel lokal, yaitu PT Melu Bangun Wiweka, yang memiliki pabrik monorel di Bekasi. Namun, Jakarta Monorail ternyata lebih memilih kereta buatan Chongqing, China.



(dotinfo)


EmoticonEmoticon