May 24, 2015

Gagal bikin sistem e-money Lenggang Jakarta, Ahok cibir Bank DKI


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau kerap disapa Ahok, meresmikan lokasi relokasi pedagang kaki lima (PKL), Lenggang Jakarta. Namun, pada saat sambutannya, dia sempat mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja Bank DKI.

Sebabnya adalah, menurut Ahok, dia kecewa karena Bank DKI tidak mampu menyiapkan sistem pembayaran non-tunai (e-money). Akhirnya malah Bank Mandiri mengajukan diri menerapkan sistem tersebut di Lenggang Jakarta.

"Jujur saja pak, Bank DKI payah emang. Payah memang, payah ini. Saya ulang tiga kali. Semua enggak sanggup. Makanya saya berterima kasih pada Bank Mandiri," kata Ahok di Jakarta, Jumat (24/5).

Ahok mengatakan, kebijakan menggunakan e-money buat mengetahui pendapatan para pedagang. Sehingga, jika ada pedagang yang usahanya berjalan dengan baik dapat diberikan suntikan dana.

"Saya siapkan Rp 1 triliun. Kalau saya kasih masing-masing Rp 5 juta saja, saya bisa bantu 200 ribu pedagang," ujar Ahok.

Dengan adanya bantuan ini, maka pedagang dapat mengembangkan bisnis mereka. Sehingga keluarga atau saudara mereka bisa membuka usaha di tempat lain bahkan di mall sekalipun.

"Mungkin enggak orang dagang di sini kredit Rp 5 juta kabur mungkin. Kalau kabur pun saya tinggal lelang siapa yang mau bayar utang dia langsung bisa dagang di sini," tutup mantan Bupati Belitung Timur ini.