Selama ini anak-anak dan remaja diajarkan untuk selalu aktif
beraktivitas dan melakukan olahraga untuk menjaga kesehatan tubuh
mereka. Namun sebuah penelitian justru menunjukkan bahwa terlalu banyak
olahraga bisa memberikan efek negatif pada remaja.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Swiss dan Kanada menunjukkan bahwa olahraga yang dilakukan lebih dari 14 jam per minggu bisa merusak kesehatan remaja. Hasil ini ditemukan setelah mereka melakukan survei terhadap 1.245 remaja berusia 16 tahun - 20 tahun di Swiss. Lantas, sebenarnya berapa lama waktu yang ideal bagi remaja untuk olahraga?
US Department of Health and Human Service menyarankan agar remaja berusia enam sampai 17 tahun berolahraga setidaknya tujuh jam per minggu atau satu jam per hari. Namun peneliti menyarankan agar remaja tidak berolahraga melebihi 14 jam seminggu, seperti dilansir oleh Medical News Today (21/11).
Peneliti menemukan bahwa partisipan yang terlalu banyak olahraga memiliki skor yang sama dengan partisipan yang terlalu sedikit olahraga. Sementara partisipan yang berolahraga cukup menunjukkan efek positif seperti emosi yang stabil, menurunnya tingkat depresi, stres, dan kecemasan, serta percaya diri yang naik.
Mengajarkan anak dan remaja untuk berolahraga memang baik. Namun sebaiknya ajarkan juga berapa batas waktu olahraga yang wajar dan bermanfaat pada anak dan remaja. Jangan biarkan mereka berolahraga terlalu lama, karena juga bisa merugikan kesehatan mereka sendiri.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Swiss dan Kanada menunjukkan bahwa olahraga yang dilakukan lebih dari 14 jam per minggu bisa merusak kesehatan remaja. Hasil ini ditemukan setelah mereka melakukan survei terhadap 1.245 remaja berusia 16 tahun - 20 tahun di Swiss. Lantas, sebenarnya berapa lama waktu yang ideal bagi remaja untuk olahraga?
US Department of Health and Human Service menyarankan agar remaja berusia enam sampai 17 tahun berolahraga setidaknya tujuh jam per minggu atau satu jam per hari. Namun peneliti menyarankan agar remaja tidak berolahraga melebihi 14 jam seminggu, seperti dilansir oleh Medical News Today (21/11).
Peneliti menemukan bahwa partisipan yang terlalu banyak olahraga memiliki skor yang sama dengan partisipan yang terlalu sedikit olahraga. Sementara partisipan yang berolahraga cukup menunjukkan efek positif seperti emosi yang stabil, menurunnya tingkat depresi, stres, dan kecemasan, serta percaya diri yang naik.
Mengajarkan anak dan remaja untuk berolahraga memang baik. Namun sebaiknya ajarkan juga berapa batas waktu olahraga yang wajar dan bermanfaat pada anak dan remaja. Jangan biarkan mereka berolahraga terlalu lama, karena juga bisa merugikan kesehatan mereka sendiri.