Sep 20, 2013

Demi kehormatan, wanita India dipukul hingga tewas oleh keluarga


Seorang wanita muda di India dipukuli sampai mati oleh anggota keluarganya sendiri, sementara pacarnya dipenggal dalam sebuah aksi pembunuhan demi kehormatan. Insiden mengerikan ini terjadi setelah keduanya diiming-imingi akan dinikahkan usai kabur untuk melakukan kawin lari jika kembali.
Nidhi Barak (20 tahun), seorang mahasiswi jurusan seni rupa, dan pacarnya, Dharmender Barak (23 tahun), yang belajar di perguruan tinggi teknik, tewas pada Rabu malam di Desa Gharnavati, Negara Bagian Haryana, sambil disaksikan oleh warga lokal, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Kamis (19/9).
Nidhi dan Dharmendera diketahui kawin lari ke Ibu Kota New Delhi tiga hari lalu sebab keluarga mereka tidak menyetujui hubungan keduanya. Tapi mereka kemudian balik ke desa setelah terpancing dengan janji-janji bahwa keduanya tidak akan disakiti dan diizinkan menikah.
Orang tua Nidhi dan pamannya telah ditangkap. Polisi saat ini sedang melacak kakaknya dan anggota keluarga lainnya yang kabur usai insiden itu.
Menurut polisi, pasangan muda-mudi itu disiksa selama beberapa jam di rumah Nidhi, sebelum dia dipukuli sampai mati di depan umum. Dharmender juga dipukuli, lengan dan kakinya dipatahkan, sebelum dia akhirnya dipenggal. Tubuhnya diduga dibuang di dekat rumahnya di sebuah alun-alun di desa itu.
Polisi, yang telah diberitahu oleh seorang penduduk desa mengenai insiden itu, dilaporkan telah menangkap keluarga Nidhi yang sedang membakar tubuhnya dalam sebuah tumpukan kayu.
Polisi menemukan tubuh Nidhi sudah terbakar setengah, sementara tubuh Dharmender telah dibawa untuk dilakukan otopsi.
Kepala polisi setempat, Anil Kumar mengatakan, selain membunuh Dharmender, mereka juga memenggal dia. "Kami telah menangkap ayah, ibu dan paman Nidhi, serta kami sedang mencari saudara, teman, dan pengendara mobil yang membawa pasangan itu kembali ke rumahnya di Desa Gharnavati."
"Keduanya berasal dari desa yang sama dan kasta yang sama. Ini merupakan aksi pembunuhan untuk mempertahankan kehormatan, tetapi pembunuhan itu tidak disetujui oleh masyarakat," lanjut dia.
Mahkamah Agung India mengatakan pada 2010 bahwa hukuman mati harus diberikan kepada orang-orang yang bersalah atas pembunuhan demi kehormatan, dan menyebut kejahatan itu sebagai tindakan barbar di Negeri Sungai Gangga itu.
Tidak ada jumlah resmi terkait insiden pembunuhan demi kehormatan di India. Namun, Asosiasi Perempuan Demokratis India mengatakan bahwa dari penelitian pihaknya menunjukkan ada sekitar seribu kasus seperti itu dalam satu tahun di seantero India.


EmoticonEmoticon