Jakarta-Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) enggan berkomentar terkait malpraktik yang terjadi di rumah sakit. Menurutnya, masalah malpraktik merupakan wilayah Dinas Kesehatan (Dinkes) dan pihak rumah sakit.
"Masalah-masalah malpraktik tanya ke Dinkes atau ke rumah sakit, ini tanya ke gubernur," ujar Jokowi usai memberikan ceramah di Pusdiklat Deplu Jakarta, Selasa (23/4).
Politisi PDIP ini mengimbau agar seluruh rumah sakit di Jakarta selalu berhati-hati dalam memberikan pelayanan. Sebab, masyarakat terus menilai hal tersebut.
"Semuanya harus hati-hati karena itu dilihat oleh masyarakat," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Pandapotan menceritakan kisah pilu yang menimpa dirinya. Kejadian bermula saat istrinya menjalani perawatan di RS Persahabatan pada 10 Maret 2013 silam.
Alhasil, pada 11 Maret 2013 dokter pun melakukan operasi. Namun Pandapotan sendiri diberi tahu pihak Rumah Sakit hanya melalui SMS. Anehnya, setelah menjalani operasi, istri Pandapotan malah merasakan sakit yang teramat di bagian lehernya.
"Sore harinya istri saya sadar, dan dia bisa bicara bersuara serak dan pelan, tidak lama kemudian mengalami kesakitan di leher," ujarnya.
Keesokan harinya, Pandapotan mendapati bahwa terjadi pembekakan di bagian leher sang istri. "Erangan semakin luar biasa, ada bengkak dari leher sampai tulang pipi di bawah mata. Saya minta suster buat panggil dokter karena sepertinya terjadi infeksi di leher istri saya. Tapi suster nggak bisa panggil dokter dengan alasan yang tidak jelas," katanya lirih.
Rabu (13/4/2013) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, Pandapotan mengatakan sang istri sudah tak tahan dan meminta pindah dari rumah sakit tersebut. Namun perawat yang ditemuinya tidak mengizinkan. Perawat memintanya menunggu dokter BHS, yang sebelumnya menangani sang istri.
Pandapotan pun menduga dokter BHS telah melakukan malpraktik sehingga menyebabkan istrinya meninggal.
Keluarga kemudian melaporkan dugaan malpraktik tersebut ke Polda Metro Jaya Senin (22/4/2013) dengan nomor laporan LP/1316/IV/2013/Dit Reskrimum.
Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto membenarkan pelaporan tersebut. "Iya benar, pelapor Pandapotan Manurung, terlapor Dr. BHS. Sekarang sedang didalami," ucap Rikwanto singkat.(tmd)
EmoticonEmoticon