Mar 25, 2013

Ketika Mama Memelukku


Ketika Mama Memelukku

Karya Rahma Mamlu'atul Maula

Kamu itu hanya bisa bikin mama marah,nggak pernah mau dengerin apa kata mama,kamu hanya bisa bikin mama kesal,lihat itu kakak kamu,dia selalu dengerin mama’’.kata-kata itu tak pernah berhenti kudengar di setiap hariku dari mulut mama,aku tak tau apa salahku sehingga mama begitu membenciku,apa karena aku cacat,atau karena papa???
‘’Tiara....’’.kakek menghampiriku’’masuk yuk nak,mau hujan tuh’’.imbuh kakek
‘’Apa jika tiara kehujanan mama akan mengambilkan selimut untukku,apa jika tiara kedinginan mama akan menyelimuti aku kek??’’.tanyaku
‘’kakek yang akan mengambilkan selimut dan payung untukmu sayang,karena bagi kakek mutiara sepertimu tak ada duanya,mutiara yang begitu berharga di mata kakek’’,ujar kakek
‘’Benarkah???’’.
‘’Yakinlah...masuk yuk’’.kakek mengulurkan tangan padaku,ku sambut tangannya,kulihat mama keluar dari kamar kak intan dengan keadaan panik..
‘’Serly...ada apa?’’,tanya kakek pada mama
‘’Penyakit intan kambuh pa,telepon dokter pa,telepon’’,kata mama,segera kakek meraih gagang telepon yang ada di ruang tengah, dan mama masuk kekamar kak intan,mencoba menenangkan kakak,ku intip dari balik pintu, mama begitu panik dan kwatir jika terjadi sesuatu dengan kak intan,jika itu terjadi padaku apa mama juga akan melakukan hal yang sama seperti itu,kulangkahkan kakiku memasuki kamarku karena tak sanggup mendengar jeritan sakit dari mulut kak intan,ku baringkan tubuhku,suara kak intan tak lagi terdengar,mungkin dokter telah datang dan memberi obat penenang, untunglah. . . kupejamkan mataku....
‘’Ra...’’.mama membuka pintu kamarku,terlihat pipi mama yang basah karena air mata yang mengalir di pipinya
‘’Mama....’’.aku segera beranjak
‘’Jika mama minta sesuatu dari kamu apa kamu akan mengabulkannya???’’.
‘’Pasti ma,apa ma???’’.
‘’Berikan ginjalmu pada kakakmu’’.mama begitu lantang berkata seperti itu,tanpa memikirkan persaanku ataupun memperdulikan aku,aku tak tau apa yang ada di fikiran mama,hingga mama tega berkata seperti itu,mendonorkan ginjalku pada kak intan,sama saja mama menginginkan aku mati.
‘’Mama menyuruhku mendonorkan ginjalku pada kakak???’’,aku menangis
‘’Kamu sayang kan sama mama,kalau iya,lakukan,jika kamu pengen lihat mama bahagia’’.kata mama berlalu dari hadapanku, ku robohkan tubuhku di atas kasur,aku tak tau harus berkata apa,yang pasti hatiku hancur,sangat-sangat hancur,ibu yang telah melahirkan aku menyuruhku mendonorkan ginjalku pada anak pertamanya untuk membuktikan jika aku benar-benar menyayanginya. . .
****


Aku baru ingat jika hari ini aku ada janji dengan mama untuk di periksa darahku apa cocok dengan kak intan,untuk memastikan apa aku cocok sebagai pendonor kakak, ku percepat langkahku agar lebih cepat sampai di rumah,aku mencoba mencari angkutan umum atau apalah yang bisa mengantarkan aku pulang,tak mungkin jika aku harus berjalan lebih jauh lagi,tongkat yang menyangga kaki kananku pun tak mampu mengurangi rasa capekku,akhirnya ada juga angkutan yang lewat,segera aku naik dan menuju rumahku,hujan mengguyur halaman rumahku,ku pikir tak akan ada petir ataupun gemuruh,tapi ketika aku membuka pintu rumahku...
‘’Dari mana aja kamu’’.suara mama mengagetkan aku di antara dinginnya malam
‘’Tadi tiara dari toko buku ma,tiara tiara...’’,kataku terputus
‘’kamu sengaja kan pergi ke toko buku agar kamu nggak jadi ke rumah sakit untuk periksa darah,iyakan,kamu sengaja kan,kamu seneng kan melihat kakakmu mati’’.kata mama bertubi-tubi
‘’maafin tiara ma’’.aku menunduk
‘’,Nangis terus aja sana nangis,Cuma itu yang bisa kamu lakuin’’.mama memunggungiku,
‘’apa salahku ma,kenapa mama begitu membenciku????’’.
‘’kamu pingin tau apa kesalahanmu’’mama geram,menatapku dengan tatapan sinis,’’karena kamu yang udah nyebapin papa kamu meninggal dan membenciku,malam itu mas aldo sangat marah sama aku ketika aku ingin membunuhmu,aku ngak mau punya anak cacat kaya kamu,dia membawamu pergi tapi di tengah perjalanan mas aldo mengalami kecelakann dan meninggal,kenapa harus mas aldo,harusnya itu kamu tiara kamu’’.mama menangis mendorongku hingga aku tersungkur di lantai,aku hanya bisa menangis,mama benar-benar menginginkan aku mati,aku terdiam, suasana jadi hening,hanya suara rintikan gerimis yang kian reda dan hembusan angin malam yang kurasakan dan memberiku kekuatan untuk menjawab serangan mama padaku
‘’ma....jika itu yang membuat mama seneng dan itu yang membuat mama sayang sama tiara,baik ma,baik,biar tiara berikan ginjal tiara untuk kakak,tiara nggak papa kok ma,’’aku berlalu dari hadapan mama,masuk kedalam kamar,ternyata kakek mendengar pembicaraanku dengan mama.
‘’serly...apa-apaan kamu,kamu menginginkan tiara mendonorkan ginjalnya untuk intan, gila,benar-benar gila,ibu macam apa kamu ini,kamu benar-benar nggak punya hati,dimana naluri kamu sebagai seorang ibu,memberikan ginjal tiara pada intan sama saja kamu menginginkan tiara mati’’.kata kakek
‘’tiara kan masih memiliki satu ginjalnya pa,dia masih bisa hidup,lagian buat apa dia hidup???,dia hanya menambah bebanku,hanya bikin aku malu karna dia cacat,serly malu pa,serly malu’’,suara tamparan kakek ke mama begitu jelas terdengar di ceruk telingaku yang kian lebar,aku tak kuat lagi,menutup telingaku dengan bantal
‘’kamu tau,2 tahun yang lalu ketika kamu mengalami kecelakan dan harus mendapat donoran ginjal,tiara yang memberikan ginjalnya padamu,karna apa,karna dia sangat sayang padamu,tapi apa balasannya,kamu menginginkan dia mati dan tak pernah menganggapnya anak’’,aku kakek,mama menangis
‘’apa???jadi tiara yang mendonorkan ginjalnya padaku pa,iya pa iya???’’.tanya mama,kakek menangis,mengangguk,mama menangis menyesali perbuatannya,mama menuju kamarku....
‘’haaa....kenapa ma,kenapa,kenapa mama begitu membenciku,kenapa,mama bilang jika aku yang nyebabin papa meninggal,karna aku cacat,mama jahat mama jahat,apa aku nggak pantas hidup ma,kenapa mama begitu tega nglakuin ini padaku ma,kenapa,jika memang mama lebih memilih aku yang mati dari pada papa kenapa dulu harus aku yang selamat,aku benci kakiku aku benci aku benci’’,aku mengutuk diriku dan memukuli kakiku dengan tongkatku,meraih foto papa yang tengah terseyum dengan bayi di pelukannya’’pa...maafin tiara pa,maafin tiara karena tiara papa jadi pergi untuk selama-lamanya’’.aku menagis,tersedu-sedu, mama menangis pergi ke kamarnya....
******

Aku memberanikan diri masuk kedalam kamar kak intan untuk melihat keadaannya..
‘’tiara..’’.panggil kak intan lemah
‘’iya kak....’’.aku mendekat ke tempat tidurnya
‘’apa kamu benar-benar mau mendonorkan ginjalmu padaku,ra’’,tanyanya,ku anggukkan kepalaku’’buat apa???’’,imbuhnya
‘’karna kak intan kakakku,hanya itu yang membuat mama bahagia kak,hanya itu,melihat kakak sembuh,tanpa melihatku ada di dunia ini lagi,hal terpenting dalam hidupku adalah melihat mama tersenyum padaku,aku pengen banget kak di peluk mama,mendapat kasih sayang mama,tapi itu tak pernah ku dapatkan dari mama kak,tak pernah..’’.akuku,kak intan melepas selang infus di tangannya dan memelukku
‘’mama sangat sayang sama kamu tiara,suatu saat kamu akan mendapatkan semua itu’’.kak intan memelukku dengan erat,dan tiba-tiba menggerang kesakitan, aku panik,mama muncul dan aku langsung menghindar,mama menatapku dengan tatapan berbeda,aku segera keluar dari kamar kak intan,aku tak mau jika mama menyuruhku keluar ataupun berkata lagi jika aku harus mendonorkan ginjalku,karena pasti aku akan menepati janjiku,tanpa harus berkata berulang kali yang akan menyayat nyayat hatiku,sirine ambulane terdengar berada di halaman rumahku,ku intip dari balik jendelaku,kak intan di bawa ke rumah sakit,dan aku harus menyiapkan diriku untuk di operasi...
‘’tiara..kamu disini aja,jangan kemana-mana,ngerti’’,teriak kakek mengunci pintu kamarku dari luar,aku mencoba membuka pintuku,aku tak bisa terus terusan di sini,aku harus segera ke rumah sakit,kak intan membutuhkan ginjalku.

*******

Aku berhasil keluar dai kamarku lewat jendela,terlihat di depan ruang ICU seorang perempuan setengah baya tengah menangis di pelukan seorang laki-laki yang rambutnya telah ber uban,ku hampiri mereka...
‘’mama...kakek,dimana kak intan???’’,tanyaku,kakek menggelengakan kepalanya,kak intan????jadi aku terlambat????
‘’mama...maafin tiara ma,tiara nggak bisa nepatin janji tiara’’.kataku,mama melangkahkan kakinya mendekatiku dengan tatapan tajam ia terus maju dan semakin medekatiku,ku pejamkan mataku,mungkin mama akan menamparku atau bahkan membunuhku...tapi....mama memelukku....
‘’tiara....maafin mama ya nak,slama ini mama udah jahat banget sama kamu,mama udah keterlaluan banget sama kamu,mama memang bukan ibu yang baik buat kamu sayang maafin mama tiara sayang maafin mama’’,mama memelukku dengan erat,apa aku sedang bermimipi,mama memelukku,inilah pertama kali dalam seumur hidupku di peluk oleh mama,aku seneng banget,,,
‘’mama....mama nggak salah kok,tiara seneng akhirnya mama memelukku’’.kataku,mama semakin mendekapku,ku lirik kakek,terlihat dari sudut mata kakek tengah berkaca-kaca
‘’iya sayang iya,mulai sekarang mama janji mama akan selalu nyenengin kamu dan ngebahagiain kamu,mama janji’’,ujar mama ’’pa..maafin sherly ya,kalau serly banyak salah sama papa’’.kata mama,kakek menganggukkan kepalanya,meraih bahu mama dan memeluk mama...
*******

‘’kak...selamat jalan ya,doa kami selalu menyertai kakak,makasih ya kak,karena slama ini kakak yang udah membuat aku kuat menjalani ini semua,kita semua sayang sama kakak’’,kataku menaburkan bunga rampai di atas gundukan tanah merah itu,
‘’sayang kita pulang ya....’’.ajak mama merangkulku menuju mobil....

Sore ini beda dari sore yang lain aku tak lagi harus menangis karena mama,tapi aku akan selalu tersenyum karena mama,makasih ya ma,kek,aku sayang kalian....burung-burung berterbangan di awan sana bagai ikut merasakan kebahagian yang tengah kurasakan,pelangi yang cantik itu seperti tengah tersenyum padaku,sinar senja yang menembus kaca jendela mobilku menemani perjalananku menuju rumah,ku sandarkan kepalaku di antara paha mama,dan mama mengelus rambutku dengan lembut.....


SELESAI . . .



EmoticonEmoticon