Riyadh: Kelompok gerilyawan Nigeria menyatakan telah membunuh tujuh sandera asing yang mereka tangkap pada Februari dari perusahaan pembangunan di Nigeria utara, tempat gerilyawan membunuh ratusan orang dua tahun belakangan.
Namun Pemerintah Nigeria menyatakan mereka tidak memiliki keterangan mengenai pembunuhan apa pun, dan meragukan kebenaran pernyataan itu. Dalam satu pernyataan yang disiarkan di jejaring gerilyawan, Sabtu (9/3), kelompok Ansaru menyatakan para sandera dibunuh sebagai reaksi atas upaya Inggris dan Nigeria membebaskan mereka, kata Lembaga Pemantau SITE.
Ansaru adalah salah satu dari beberapa kelompok gerilyawan yang menjadi ancaman utama keamanan di Nigeria. Kelompok yang bersekutu dengan Al Qaeda tersebut menyerbu kompleks Setraco, perusahaan pembangunan Lebanon, pada 7 Februari dan menculik satu warganegara Inggris, seorang berkebangsaan Italia, satu Yunani, dan empat pekerja Lebanon.
Pernyataan yang dikeluarkan dalam bahasa Arab dan Inggris di jejaring disertai gambar video yang memperlihatkan para sandera sudah tewas, kata SITE. Satu gambar memperlihatkan seorang laki-laki sambil memegang senjata api sedang berdiri di atas beberapa mayat yang tergeletak di tanah. Gambar itu tidak cukup jelas untuk melihat apakah mereka tewas.
Penyanderaan tersebut berlangsung di kota kecil dan terpencil, Jama'are, di negara bagian Bauchi, utara Nigeria. Di tempat itu paling banyak orang asing ditawan sejak aksi
perlawanan meningkat dua tahun lalu.
"Sejauh yang menyangkut diri kami dan sepanjang yang kami tahu, tidak ada kejadian seperti itu," kata Komisaris Polisi Bauchi Mohammed Ladan ketika ditanyai mengenai pernyataan daring itu.(tmd)
EmoticonEmoticon