Feb 6, 2013

Presiden SBY: Jika Kita Goyah, Abad ke-21 Tidak Jadi Milik Kita

SBY di KTT OKI
Presiden SBY memberikan semangat kepada negara-negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk merebut peluang-peluang untuk meningkatkan kehidupan umat. Bila sampai peluang-peluang tidak dipegang, maka abad 21 bukan milik umat.

SBY menyampaikan pidato di KTT OKI ke-12 sekitar 20 menit. Sidang yang dipimpin Presiden Mesir Mohammed Morsi ini berlangsung di Hotel Fairmont, Kairo, Rabu (6/2/2013) dan dihadiri 27 kepala negara.

Tema KTT OKI kali ini: The Muslim World: Expanding the Opportunities'. SBY menilai tema KTT OKI kali ini sangat relevan dan tepat. Sebab, saat ini sedang terjadi ledakan peluang-peluang yang begitu. Di semua negara, kelas menengah meningkat. Kekuatan baru juga muncul berlipat-lipat.

Kota-kota besar bertambah maju. Kerja sama ekonomi dan integrasi regional juga terjadi di mana-mana. Perekonomian dunia naik dua kali lipat sejak awal 1990-an. Kemajuan dan kemakmuran telah menyebar pada tingkat dan skala yang belum pernah terlihat sebelumnya dalam sejarah.

"Sebagai umat kita harus merebut peluang di depan kita dengan penuh keyakinan. Jika kita goyah, maka abad ke-21 tidak akan menjadi milik kita. Dan umat akan terus dipinggirkan. Tapi kalau kita berhasil, maka abad ke-21 akan menjadi milik kita. Dan kita akan menjadi tuan untuk nasib kita sendiri," kata dia.

Menurut SBY, OKI seharusnya mendasarkan diri pada peluang ini dan harus siap untuk saling terhubung dan bersaing. Saat ini OKI merupakan organisasi terbesar kedua setelah PBB. Negara-negara anggota OKI memiliki PDB sebesar US$ 9,1 triliun.

"Kita harus optimalkan kekuatan kolektif kita untuk meningkatkan standar hidup dan mengurangi ketidaksetaraan di antara umat," kata SBY.

Saat ini, perdagangan di antara negara OKI tumbuh menjadi US $ 687.000.000.000 pada tahun 2011. Tapi yang perlu dicatat, ini hanya kurang dari 10 persen PDB OKI.


EmoticonEmoticon