Feb 2, 2013

Jokowi akan Copot Petugas Kelurahan yang ‘Bermain’ di Rusun Marunda

 Warga korban banjir mulai menempati Rusun Marunda di Cilincing, Jakarta Utara.
    Warga korban banjir Penjaringan, Jakarta Utara, mengeluhkan proses relokasi ke Rumah Susun Marunda. Mereka mengadu langsung ke Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, karena kesal dengan pelayanan Kelurahan Penjaringan yang lambat mengurusi relokasi mereka.

“Saya sudah didata Senin kemarin, dan Sabtu ini dijanjikan sudah menempati rumah susun. Tapi ternyata pihak Kelurahan Penjaringan melempar urusannya ke sini (Marunda),” kata Surahman di Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu 2 Febuari 2013.

Surahman mengatakan, pagi ini ia bersama warga Penjaringan lainnya sempat menanyakan proses relokasi ke Kelurahan Penjaringan. Namun mereka kecewa karena tidak ditanggapi dan ditindaklanjuti dengan jelas. Warga hanya ditemui oleh staf Kelurahan Penjaringan.

“Akhirnya kami inisiatif sendiri ke sini. Ada yang tak jelas, mungkin ada permainan,” kata Surahman yang rumahnya terendam banjir sepinggang. Surahman dan warga Penjaringan lainnya terus membuntuti Jokowi yang sedang memberikan bantuan beras dan peralatan sekolah.

“Pak, itu Lurah dan staf Penjaringan tidak jelas. Ditemui tidak ada,” kata warga sambil terus berbicara kepada Jokowi yang berjalan. Jokowi pun menghentikan langkahnya dan berusaha menenangkan warga.

“Ya. Nanti dicopot semua, Lurah dan staf kelurahan yang tidak benar,” kata Jokowi kepada warga korban banjir di Penjaringan. Warga pun sedikit tenang.

Namun Jokowi juga meminta warga untuk bersabar karena banyak ruangan Rusun Marunda yang masih direnovasi. “Ada dua blok tapi belum ada listrik dan airnya. Jadi kami mau perbaiki lagi. Total masih ada 14 blok,” ujar dia.

Terus Menghambat
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mencopot Kepala Unit Pelaksana Teknis Rumah Susun Daerah I Dinas Perumahan DKI Jakarta, Kusnidar, terkait pungutan liar dan lambatnya relokasi korban banjir ke Rusun Marunda.

“Dia terus menghambat. Ada yang bilang ke kami, 500 unit Rusun Marunda siap huni, tapi nyatanya 1.200 unit lebih belum siap, dan 100 unit saja belum beres,” kata pria yang akrab disapa Ahok itu.


EmoticonEmoticon