Feb 5, 2013

Anis Tak Kaget Kader PKS Korupsi

Ilustrasi (Okezone)
Add caption


Maraknya tindak korupsi di Indonesia, memang tidak kenal etnis, tidak kenal budaya dan siapa saja bisa melakukannya. Hal itu diungkapkan Rektor Universitas Paramadina Anis Baswedan di sela-sela acara pelantikan kepengurusan majelis nasional KAHMI di JCC, Jakarta Pusat.

Sebelumnya, mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq, beberapa waktu lalu ditetapkan KPK sebagai tersangka dalam kasus impor daging. Menanggapi partai yang bernafaskan agama yang tersangkut kasus korupsi, Anis berpandangan bahwa politik harus mampu memberikan nilai positif terhadap masyarakat.

"Saya rasa tidak perlu kaget, siapa saja bisa terlibat pada kasus korupsi. Ini sekaligus peringatan bagi yang lain bahwa berpolitik itu membawa nilai, tapi tak selalu ekspresinya di dalam bahasa-bahasa yang simbol-simbol ideologis agama, tak selalu nilainya dibawa, tapi simbolnya tak harus dibawa," ungkap Anis, Selasa (5/2/2013).

Lebih lanjut Anis menyatakan, masyarakat hanya menunggu proses hukum di KPK. Apakah nantinya akan diputuskan bersalah atau tidak. Dan yang terpenting tidak perlu melakukan penghakiman.

"Tinggal bagaimana nanti apakah terbukti di pengadilan. Kalau terbukti maka sanksinya berat. Kalau tidak terbukti maka nanti akan keluar dan bisa bilang 'see kami bersih' kita lihat nanti pengadilan akan menunjukkan," kata Anis.


EmoticonEmoticon