Jenazah mantan Raja Kamboja Norodom Sihanouk yang telah dikremasi kemudian disebar ke Sungai Mekong. Rakyat Kamboja pun berbondong-bondong dan berjajar di sepanjang sungai karena ingin menyaksikan prosesi ini.
Jenazah Norodom dikremasi pada Senin (4/2) setelah disemayamkan di Istana Phnom Penh selama 3 bulan. Jenazah Norodom yang sudah menjadi abu ditempatkan dalam kantong putih dan kemudian disebarkan ke sungai.
Seluruh keluarga kerajaan hadir dengan berpakaian putih-putih. Mereka menumpang kapal yang dihiasi dengan ornamen kerajaan. Demikian seperti dilansir Asia One, Selasa (5/2/2013).
Sementara itu, sisa tulang kerangka Norodom yang tidak hancur dikremasi akan disimpan di Istana di Phnom Penh. Istri mendiang Norodom, Monique dan putra mereka, Raja Norodom Sihamoni mengambil kerangka tersebut dan memasukkannya ke dalam sebuah guci yang nantinya akan disimpan di istana sebagai pusaka.
Namun sebelumnya kerangka tersebut akan dicuci dengan air kelapa dan air khusus dari pegunungan yang dikeramatkan. Baru kemudian pada Kamis (7/2) mendatang, akan dibawa ke istana secara resmi.
"Guci kerajaan yang berisi sisa jenazah ayah raja akan disimpan di dalam stupa Kantha Bopha," terang pihak istana yang enggan disebut namanya.
Sihanouk meninggal dunia di Beijing, China pada Senin (15/10) dini hari karena serangan jantung. Semasa berkuasa, Sihanouk dikenal dekat dengan tokoh revolusi China, Mao Zedong dan Zhou Enai. Setelah turun tahta pada tahun 2004, Sihanouk yang memiliki sejumlah masalah kesehatan kerap berkunjung ke China untuk menjalani serangkaian perawatan medis. Dia bahkan telah menempati kediamannya di Beijing sejak Januari lalu, dengan didampingi istrinya, Ratu Monique.
Selama 3 bulan terakhir ini, jenazah Sihanouk yang telah dibalsem, disemayamkan di istana kerajaan di Phnom Penh. Rakyat diperbolehkan datang ke istana untuk mendoakan mendiang Norodom.
EmoticonEmoticon