Apr 13, 2013

Duo Red Bull Alami Nasib Sial di Kualifikasi GP China


Nasib sial menimpa pembalap veteran Red Bull Racing, Mark Webber. Pembalap veteran asal Australia itu harus mengawali balapan dari pit-stop di GP China.

Masalah bahan bakar menjadi sumber masalah Webber dalam kualifikasi Q2. Saat kualifikasi, Webber tiba-tiba menepikan mobilnya dan keluar dari kokpit. Tim menginstruksikan agar Webber berhenti karena bahan bakar mobilnya kurang dari seliter.

Ini menyalahi regulasi Federasi Otomotif Internasional (FIA). Pasalnya, setiap tim harus memberikan sample bahan bakar sebanyak satu liter usai balapan dan kualifikasi untuk diteliti FIA, guna menghindari kecurangan.

Tim Prinsipal Red Bull, Christian Horner, mengaku menyesal atas peristiwa yang dialami Webber. Dia mengakui, ada kerusakan sistem indikator bahan bakar di mobil Webber. Horner berjanji akan menyelidiki masalah ini

“Bahan bakar di dalam tangki dengan indakatornya berbeda. Jelas, ini membuat kami frustasi. Kami akan segera melakukan investigasi atas kerusakan ini,” ungkap Horner sebagaimana dikutip dari Autosport.

Situasi ini pun menyulitkan Red Bull untuk bisa mencatatkan hasil bagus pada balapan di GP China. Pasalnya, pembalap utama mereka, Sebastian Vettel harus puas finis dari posisi 9. Vettel menyebut, kegagalan merebut pole-position karena tim terlalu terburu-buru mengganti ban dari soft ke medium. Penggantian ini membuat laju mobil justru terhambat.

“Kami melihat tim lain sangat cepat. Khususnya Mercedes dan Ferrari. Jadi kami menempuh cara berbeda. Ban soft tidak bertahan lama. Jadi saya merasa ban medium cocok dalam balapan nanti,” kata Vettel.

Dia menambahkan, Red Bull memiliki kemungkinan untuk memilih ban saat balapan nanti. “Namun saya pikir, kami sudah paham dengan apa yang kami dapat (di kualifikasi). Apakah berpengaruh atau tidak, kami akan melihatnya lagi.”
sumber:VIVA news


EmoticonEmoticon